Selisih Aturan Transfer Data, Facebook-Instagram Tebar Ancaman Blokade Eropa

Purwanto
Facebook Avatar (foto: pixabay)

JAKARTA, iNewsBlitar.id  -  Facebook dan Instgram mulai sombong karena merasa dibutuhkan banyak orang. Pendiri Facebook Mark Zukerberg mengancam akan blokade akses Fabaceook dan Instagram untuk Eropa. Ancaman ini dikeluarkan  menyusul perselisihan mengenai aturan perlindungan data. 

Dilansir Okezone dari Daily Star, Rabu (9/2/2022), Meta selaku induk perusahaan Facebook dan Instagram disebut melontarkan ancaman akan mematikan layanannya jika Eropa tidak membiarkan mereka melakukan transfer data transatlantik.

Maksudnya adalah izin dalam mentransfer data pribadi pengguna dari server Eropa ke Amerika Serikat (AS), namun kawasan Eropa punya regulasi ketat terkait hal ini, sehingga menimbulkan perselisihan. 

Dalam laporan tahunan kepada sebuah badan pemerintah AS, Meta mengatakan bahwa perusahaan "mungkin" harus berhenti menawarkan "produk dan layanan paling signifikan" (Facebook dan Instagram) jika regulasi tidak diubah sesuai permintaan.

BACA JUGA:5 Aplikasi Pengubah Suara Menjadi Teks, Pengguna Tak Perlu Repot Ketik Tulisan

Sementara, Meta mengklaim jika berbagi data antar negara dan wilayah sangat penting untuk menyediakan layanannya,tetapi Pengadilan Eropa telah mencegahnya sejak Juli 2020. Keputusan pengadilan tersebut, sebagian besar untuk melindungi pengguna di seluruh Eropa agar data mereka tidak dibagikan atau dijual tanpa sepengetahuan mereka.

Meskipun Meta tidak secara gamblang menunjukkan ancaman itu dalam laporannya, seorang juru bicara mengatakan, “Kami sama sekali tidak memiliki keinginan dan tidak ada rencana untuk menarik diri dari Eropa, tetapi kenyataan sederhananya adalah Meta, dan banyak bisnis, organisasi, dan layanan lainnya, bergantung pada transfer data antara Eropa dan AS untuk mengoperasikan layanan global," kata juru bicara itu.

BACA JUGA:TikTok Uji Fitur Baru, Cegah Konten Dewasa Dilihat Anak Remaja

"Seperti perusahaan lain, kami telah mengikuti aturan Eropa dan mengandalkan Klausul Kontrak Standar, dan perlindungan data yang sesuai, untuk mengoperasikan layanan global," sambungnya. Model bisnis Facebook hampir seluruhnya bergantung pada periklanan, yang mengambil data pribadi pengguna untuk memasarkan dan menjual produk.

Raksasa teknologi ini, telah mendapat kecaman selama bertahun-tahun karena algoritmenya menargetkan konten ke pengguna secara diam-diam, dan menghadapi tuduhan membiarkan hoaks menyebar. iNews Blitar

Editor : Edi Purwanto

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network