BLITAR, iNewsBlitar - Tempat tinggal mantan Wali Kota Blitar Samanhudi Anwar di jalan Semeru, Kota Blitar, Jawa Timur, kini berubah sepi. Di rumah itu, Samanhudi di hari pertama bebas pada 10 Oktober 2022, sempat berorasi akan melancarkan dendam politik.
Sejak Samanhudi diringkus Polda Jatim pada Jumat (27/1/2023) atas dugaan otak aksi perampokan rumah dinas Wali Kota Blitar, rumah berkelir putih itu tak lagi ramai seperti biasanya.
Begitu juga pada Minggu siang ini (29/1/2023). Tidak terlihat aktifitas apapun. Pagar besi rumah yang berbatasan langsung dengan trotoar jalan raya itu, tertutup rapat. Begitu juga pintunya. Daun pintu rumah sempat terbuka sebentar, namun lantas tertutup kembali. Sebuah mobil jeep bercat merah bertuliskan Kawulo Alit terlihat terparkir di halaman rumah.
Sebelumnya, sejak Samanhudi bebas dari Lapas Kelas II A Sragen Jawa Tengah 10 Oktober 2022, rumah yang berada di pinggir jalan raya itu banyak didatangi tamu. Nyaris setiap hari selalu ada orang yang datang, terutama sore dan malam hari.
Maklum, meski berstatus mantan napi korupsi, bagaimanapun Samanhudi Anwar pernah menjabat sebagai Wali Kota Blitar. Ia juga mantan Ketua DPC PDIP Kota Blitar dan sekaligus mantan Ketua DPRD Kota Blitar. Hingga kini Samanhudi juga masih memegang pimpinan Kawulo Alit, organ sayap PDIP Kota Blitar yang didirikannya sejak awal reformasi.
Informasi yang dihimpun, sebagian besar tamu yang datang adalah kalangan politisi. Mereka berasal dari berbagai partai politik. Kemudian juga para loyalisnya yang tetap setia menunggu hingga bebas.
Selain ngretakne, yakni menanyakan kabar, pembicaraan yang bergulir hampir selalu terkait dengan pemilu 2024. “Hampir semua pimpinan partai di Blitar bertamu ke rumah Pak Samanhudi,” tutur salah seorang warga Kota Blitar yang enggan disebut nama Minggu (29/1/2023).
Di halaman rumah yang menghadap timur itu, Samanhudi biasa menerima tamu-tamunya. Mereka biasa duduk santai di kursi kayu dengan meja panjang yang bertempat di sisi tembok sebelah selatan.
Di bawah tembok yang tercoret tulisan “Kawulo Alit Never Give Up” itu mereka biasa ngobrol santai dengan menikmati kopi, teh, serta kudapan. Untuk menjamu tamunya, Samanhudi biasa memesan makanan yang dijual pedagang kaki lima di samping kiri kanan rumahnya.
“Sejak Pak Samanhudi pulang, rumahnya tidak pernah sepi,” tambahnya. Wali Kota Blitar Samanhudi Anwar terjaring OTT KPK pada tahun 2018 terkait kasus gratifikasi. Ia terbukti menerima suap Rp 1,5 miliar dan divonis 5 tahun penjara.
Sejak bebas dari Lapas Sragen, Samanhudi lebih banyak menghabiskan waktu untuk berinteraksi dengan masyarakat Kota Blitar. Komunitas-komunitas sosial apa saja, didatanginya.
Bahkan setiap ada warga yang meninggal dunia, Samanhudi tidak pernah absen untuk takziah sekaligus menyampaikan bela sungkawa. Di luar itu ia banyak menghabiskan waktu untuk olah raga, utamanya sepak bola.
“Dari dulu Pak Samanhudi itu memang gemar srawung (bergaul) dengan masyarakat. Sejak bebas dari Sragen malah semakin sering,” ungkapnya.
Yudi, salah seorang pedagang kaki lima Kota Blitar menuturkan hal serupa tentang profil Samanhudi Anwar yang memasyarakat, terutama dengan wong cilik atau masyarakat kalangan bawah.
Tidak hanya setelah menghirup udara bebas. Saat masih menjabat Wali Kota Blitar, kata Yudi, Samanhudi kerap tiba-tiba menghampiri para pedagang kaki lima yang tengah jualan. Sambil ngobrol santai, Samanhudi selalu bertanya apa yang menjadi keluhan para pedagang.
Bagi Yudi dan kalangan pedagang kecil di Kota Blitar, Samanhudi memiliki sikap yang gathi atau perhatian kepada wong cilik. “Kami ditanya-tanya apa kendala yang dialami. Kemudian ditunjukkan solusinya. Bagi kami rakyat kecil, hal-hal seperti itu merasa digatheni, diperhatikan,” tuturnya.
Belum lagi program sekolah dan sepeda pancal gratis untuk pelajar di Kota Blitar. Program berjargon PBD Pro Rakyat itu juga berlangsung pada era Wali Kota Samanhudi Anwar. Program berbasis kerakyakatan itu terus dikenang masyarakat Kota Blitar.
Sebagaimana para pedagang kaki lima yang lain, Yudi juga menyayangkan kenapa Samanhudi Anwar kembali tersandung masalah. Apalagi kali ini terkait dengan kasus kriminal, yakni diduga sebagai otak perampokan rumah dinas Wali Kota Blitar.
Banyak warga Kota Blitar yang tidak menyangka hal itu bisa terjadi. “Sangat disayangkan. Kita hanya bisa mendoakan semoga semuanya bisa berjalan lancar,” pungkasnya.
Sikap tidak menyangka juga diungkapkan Wali Kota Blitar Santoso. Ia tidak membayangkan jika Samanhudi Anwar terlibat dalam kasus perampokan rumah dinas Wali Kota Blitar. Sebab sampai sejauh ini Santoso menganggap hubungannya dengan Samanhudi Anwar baik-baik saja.
“Tidak pernah terbayangkan sebelumnya,” ujarnya. Santoso mengaku selama ini tidak pernah berprasangka buruk kepada Samanhudi Anwar. Sebab bagaimanapun Samanhudi adalah senior dan sekaligus mantan atasannya. Ia juga mengatakan jasa Samanhudi buat Kota Blitar hingga kini tetap dikenang masyarakat.
Karenanya yang bisa Santoso lakukan saat ini adalah mendoakan Samanhudi agar segera kembali ke jalan yang benar. “Kita berdoa mudah-mudahan Allah segera memberikan kesadaran (kepada Samanhudi Anwar) kembali ke jalan yang benar, ihdinas siratal mustaqim,” kata Santoso kepada wartawan Sabtu (28/1/2023).
Editor : Solichan Arif
Artikel Terkait