get app
inews
Aa Text
Read Next : Akhiri Polemik, Kemenkes Mediasi Antara Dokter Terawan dengan IDI

Inggris-Amerika Serikat Catat Kenaikan Deltacron, Indonesia Masih Aman

Selasa, 22 Maret 2022 | 16:52 WIB
header img

BLITAR, iNewsBlitar.id - Inggris dan Amerika mencatatkan kenaikan kasus Deltacron meskipun tidak terlalu siginifikan. Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia Profesor Zubairi Djoerban melaporkan bahwa Inggris dan Amerika mencatatkan kasus Deltacron terbanyak.

"Menurut laporan UK Health Security Agency (UKHSA), kasus Deltacron di Inggris ada 30. Sementara itu, di Amerika Serikat kasusnya tercatat ada 17," terang Prof Beri, sapaan akrabnya, memberi update kasus, Selasa 22 Maret 2022.

Gabungan varian Omicron dan Varian Delta yakni varian Deltacron, memang menjadi varian teranyar yang mulai menyebar di beberapa negara. Kombinasi dari varian paling mudah menyebar dan varian paling mematikan ini pun semakin banyak menginfeksi.

Selain di dua negara tersebut, pejabat Badan kesehatan Dunia, dr Maria Van Kerkhove, menyatakan bahwa beberapa negara lain sudah melaporkan juga kasus Deltacron. "Kasus Deltacron dilaporkan juga di Denmark, Prancis, dan Belanda. Namun, angka kejadiannya sangat rendah," terang dr Maria seperti diberitakan kantor berita NBC Chicago. Soal apakah Indonesia sudah melaporkan kejadian Deltacron, Prof Beri memastikan bahwa kasus varian kombinasi Delta dan Omicron tersebut belum terdeteksi di Indonesia. "Belum ada," terangnya.

Lantas, apakah kemunculan Deltacron ini perlu dikhawatirkan? Peneliti Prancis bernama Philippe Colson, menegaskan bahwa karena kasus belum banyak terkonfirmasi, masih terlalu dini untuk menyatakan bahwa infeksi ini menular dan membahayakan manusia. "Belum ada informasi yang pasti juga apakah Deltacron menyebabkan penyakit parah atau tidak," terang Philippe.

Sebelumnya, Prof Zubairi Djoerban pernah mengatakan saat Deltacron dilaporkan teridentifikasi, muncul ketakutan yang nyata di kalangan ahli kesehatan. Pasalnya, varian ini adalah rekombinan varian Delta yang menyebabkan gejala berat dengan varian Omicron yang mudah menular.

Tapi, setelah dipelajari lebih lanjut, sambung Prof Beri, untungnya Deltacron tidak terlalu amat sangat menular dan tidak amat sangat mematikan. Deltacron sendiri, secara sederhana terbentuk dalam satu tubuh manusia, 2 varian Covid-19 masuk bersamaan, yaitu varian Delta dan Omicron.

Editor : Edi Purwanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut