BLITAR, iNewsBlitar.id - Sejumlah pedagang daging sapi di daerah Bekasi dan sekitarnya diketahui kompak melakukan aksi mogok berjualan mulai 28 Februari - 4 Maret 2022. Hal ini dilakukan sebagai bentuk kekecewaan karena harga daging sapi melonjak drastis pada beberapa pekan terakhir ini. Sejumlah pedagang pun juga mengungkapkan alasannya mereka melakukan aksi mogok jualan ini. Salah satunya, karena mereka takut mendapat sanksi.
Sanksinya adalah tidak akan mendapat pasokan daging sapi dari supplier jika tak mau mengikuti aksi mogok jualan selama enam hari tersebut. Hal ini diakui oleh salah satu pedagang daging sapi yang ada di pasar Tambun bernama Budi. Ia memilih mogok jualan karena takut sanksi berupa tidak mendapat pasokan daging sapi dari suplier."Ntar kena sanksi. Enggak mau saya. Makanya saya ikut mogok," bebernya, Senin 28 Februari 2022.
Selain itu, dia juga mogok agar tuntutannya soal harga daging sampi bisa kembali normal bisa terpenuhi. "Kami tetap mogok. Semuanya nggak ada yang jualan di sini. Harga dagingnya masih mahal," ujarnya. Kemudian, dia mengaku jika tahu informasi terkait aksi mogok ini dari Facebook. Pada edaran tersebut berisikan imbauan kepada pedagang daging sapi untuk tidak berjualan selama lima hari terhitung dari 28 Februari - 4 Maret 2022.
"Saya tahunya dari Facebook. Ada edarannya gitu. Isinya kurang lebih mengimbau pedagang daging sapi untuk tidak berjualan dulu selama lima hari mulai hari ini sampai Jumat nanti," jelasnya. Sebagai informasi, harga daging sapi yang dijualnya tembus Rp140.000 per kilogram. Padahal, biasanya hanya Rp120.000 per kilogram.
Editor : Edi Purwanto