BANYUMAS, iNewsBlitar - Puluhan santri nahdliyin dari Banyumas, Cilacap, Kebumen, Banjarnegara, Purbalingga, Magelang, Wonosobo, dan Temanggung mengikuti pelatihan Live Streaming dalam rangka memasuki marketplace.
Live Streaming merupakan bagian program pelatihan strategi bisnis digital dan ekspor batch 8 yang digelar PBNU bersama program Shopee Barokah dengan tema Santri Siap Ekspor.
Program Santri Siap Ekspor di wilayah Jawa Tengah (Jateng) ini merupakan program serupa yang sebelumnya digelar di wilayah Bandung Raya Jawa Barat.
“Banyak keuntungan yang diperoleh dari penjualan Live Streaming,” ujar Firhan Akbari perwakilan Tim Pengembangan UMKM Kampus Shopee Indonesia selaku narasumber Jumat (14/6/2024).
Menurut Firhan, ada sejumlah keuntungan yang diperoleh santri ketika melakukan jualan lewat marketplace, utamanya dengan melalui Live Streaming Shopee.
Di antaranya para santri bisa mendemonstrasikan keunggulan produk, membangun interaksi dengan calon pembeli dan mengoptimalkan branding toko.
“Kemudian juga meningkatkan exposure toko, meningkatkan penjualan dan pengikut toko,” terangnya.
Pelatihan secara daring berlangsung interaktif. Para santri peserta pelatihan strategi bisnis digital dan ekspor diketahui merupakan para pelaku usaha UMKM di daerah masing-masing.
Satu persatu menyebut produk yang selama ini dijual secara manual. Misalnya peserta asal Wonosobo diketahui berjualan fashion.
Kemudian peserta Magelang berjualan otomotif, getuk, peserta Kebumen berjualan keripik pisang, kasur lantai, susu, buku atau kitab dan lain sebagainya.
Selain Live Streaming, peserta pelatihan strategi bisnis digital dan ekspor batch 8 juga memperoleh materi cara jualan dengan konten video serta program promosi untuk UMKM binaan.
Secara umum kurikulum pelatihan awal meliputi pembuatan akun toko digital, mengatur profil toko dan mengunggah produk serta cara mengatur fitur atau program promosi.
Sebagai penjual, para peserta juga mendapat pengetahuan membuat deskripsi produk yang informatif, nama produk yang relevan sehingga pembeli mudah menemukannya.
Pada pelatihan tingkat lebih lanjut para santri peserta mendapat pengetahuan bagaimana produk bisa masuk pasar ekspor. Dalam program Shopee Barokah para santri akan mendapat pendampingan secara penuh.
“Dan keuntungannya tidak ada biaya tambahan dan mudah. Akan dibantu pendaftaran toko dan produk dan translate bahasa, termasuk urusan konversi mata uang,” pungkasnya.
KH Abdurrahman Soleh Fauzi selaku perwakilan dari Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) PBNU mengatakan kolaborasi antara PBNU dengan program Shopee Barokah bertujuan meningkatkan daya saing warga nahdliyin terutama di wilayah ekonomi melalui marketplace.
Pelatihan strategi bisnis digital dan ekspor yang digelar diharapkan bisa mengantarkan produk UMKM warga nahdliyin bukan hanya menguasai pasar dalam negeri, tapi juga masuk pasar internasional.
Mengutip pesan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, warga nahdliyin diharapkan tidak dimanfaatkan kemajuan tekhnologi informasi, tapi harus bisa memaksimalkan dalam rangka pengembangan nilai Islam rahmatan lil alamin dan ekonomi.
“Karenanya yang belum berkembang bisa menjadi lebih berkembang. Dalam konteks market internasional harus selalu kreatif dan inovatif dalam rangka mengikuti perkembangan market internasional,” pesan Gus Fauz begitu biasa disapa.
Editor : Solichan Arif