get app
inews
Aa Text
Read Next : Indonesia Bisa Jadi Negara Maju, Menko Luhut Beberkan Syarat Yang Harus Dipenuhi

Guna Pulihkan Ekonomi, Menko Marves Dorong Pemerintah Pusat dan Daerah Beli Produk Lokal

Jum'at, 18 Februari 2022 | 20:55 WIB
header img
Sebagai upaya pemulihan ekonomi di tengah pandemi Covid-19, Menko Marves minta Pemerintah beli produk loka (Sumber/Instagram @luhut.pandjaitan)

BLITAR, iNewsBlitar.id -Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut B Pandjaitan mengajak masyarakat membeli produk lokal agar bisa mendukung perekonomian Indonesia.

Selain itu Luhut juga mendorong Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah untuk membeli produk dalam negeri. 

“Jadi dengan kalau pemerintah belanja produk dalam negeri, ini menunjukkan keberpihakan kita pada negeri kita yang nyata. Selain itu mari kita dapat mendorong perekonomian di Indonesia,” tegas Menko Luhut dalam keterangan resmi yang diterima MNC PORTAL, Jumat 18 Februari 2022.

Luhut mengatakan, terdapat tiga prinsip utama aksi afirmatif bagi pembelian produk dalam negeri. Belanja pemerintah wajib untuk Produk Dalam Negeri, termasuk belanja barang dan jasa. Jika ada impor, maka hal tersebut menjadi pengecualian dengan besaran impor maksimal 10%.

“Untuk kementerian atau lembaga yang mengusulkan impor harus menyampaikan kebijakan, program, dan langkah pengurangan impor sampai dengan 5% pada tahun 2023,” urainya. 

Optimalisasi e-Purchasing dan e-Tendering juga perlu dilakukan. Pengadaan barang/jasa melalui e-Tendering agar mencantumkan syarat wajib menggunakan produk dalam negeri dan produk yang dihasilkan UMKM pada kontrak kerja sama. 

“Hal ini mengoptimalkan potensi lebih dari 50% anggaran belanja K/L untuk produk dalam negeri. Pemerintah Indonesia memiliki kemampuan membeli yang begitu besar dan perlu dimanfaatkan untuk menciptakan permintaan terhadap produk dalam negeri, proses industrialisasi, dan menciptakan lapangan kerja baru,” tandasnya.

Sebagai catatan, saat ini terdapat 20 kelompok produk ber-TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) seperti peralatan kelistrikan, kesehatan, telekomunikasi, elektronika, dan berbagai peralatan lain yang dapat mendukung kerja Pemerintah.
[18/2 08.59] Ayahe: Kurang Vitamin D Bisa Berdampak Fatal Ketika Terinfeksi Covid-19, Begini Penjelasan Ahli

Sebuah Studi penelitian retrospektif dari para ilmuwan Galilee Medical Center dan Bar Ilan University di Israel yang dipublikasikan dalam jurnal PLOS ONE menyebut, dari catatan riwayat lebih 1.176 orang pasien positif Covid-19 yang dirawat antara 7 April 2020 dan 4 Februari 2021, orang-orang yang kekurangan vitamin D lebih mungkin menderita Covid-19 parah atau fatal.

Para pasien dikategorikan menurut kadar vitamin D yang dimiliki. Dibagi dalam beberapa kategori, mulai dari yang kekurangan, tidak mencukup, memadai, tinggi-normal dan juga tingkat keparahan penyakit Covid-19 yang ditentukan menggunakan analisis regresi multivariabel.

Hasilnya, tim peneliti menemukan bahwa pasien dengan kekurangan vitamin D ternyata 14 kali lebih berpeluang mengalami infeksi Covid-19 yang parah atau kritis. Kematian di antara pasien dengan kadar vitamin D yang cukup ada di angka 2,3 persen, jauh lebih rendah dibandingkan pada kelompok orang yang kekurangan vitamin D yang mencapai 25,6 persen.

"Status vitamin D yang lebih rendah lebih sering terjadi pada pasien dengan penyakit parah atau kritis dibandingkan pada orang dengan penyakit ringan atau sedang," ungkap studi tersebut. 

Merujuk pada hasil penelitian tersebut, pemimpin studi penelitian, Dr. Amiel Dror mengimbau setiap orang harus memperhatikan betul kadar vitamin D dalam tubuhnya, terlebih di masa pandemi Covid-19 seperti sekarang.

“Disarankan untuk bisa mempertahankan kadar normal vitamin D. Ini akan bermanfaat bagi orang-orang yang tertular virus. Ada konsensus yang jelas untuk suplement vitamin D secara teratur seperti yang disarankan oleh otoritas kesehatan serta organisasi kesehatan global,” pungkasnya.

Editor : Robby Ridwan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut