get app
inews
Aa Read Next : Tutup Kampanye Pemilu 2024, Ribuan Massa PAN Birukan Kota Blitar

Partai Garuda Minta Anies Baswedan Jujur dan Tidak Sekedar Retorika

Jum'at, 15 Desember 2023 | 11:02 WIB
header img
Partai Garuda Minta Anies Baswedan Jujur dan Tidak Sekedar Retorika. Tampak Ketua Umum Partai Garuda Ridha Sabana bersalaman dengan Capres Prabowo Subianto. (foto: ist)

BLITAR, iNewsBlitar - Serangan Capres Anies Baswedan kepada Capres Prabowo Subianto dalam acara debat pertama Calon Presiden (Capres) 2024 yang digelar KPU RI, masih menimbulkan perdebatan panjang.

Terutama mengenai pandangan Anies Baswedan soal oposisi. Anies menuding Prabowo tidak kuat menjadi oposisi sehingga harus masuk ke dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Ketua Umum Partai Garuda Ridha Sabana menilai Anies hanya bermain retorika. Selain tidak jujur dan tidak konsisten, tudingan yang dilontarkan Anies Baswedan kepada Prabowo ibarat menepuk air terpercik muka sendiri.

“Tidak jujur, tidak konsisten seperti menepuk muka sendiri,” kata Ridha Sabana Jumat (15/12/2023).

Ridha membeberkan fakta politik. Faktanya, kata dia Prabowo Subianto sudah menjadi oposisi sejak tahun 2009. Adapun kemudian bergabung dalam pemerintahan Presiden Jokowi, hal itu untuk mencegah perpecahan akar rumput (grass root) tidak semakin runcing.

“Semua itu demi persatuan dan kesatuan bangsa,” ungkapnya. Sementara, lanjut Ridha, seperti diketahui Anies Baswedan baru beroposisi sejak dicopot dari Mendikbud tahun 2016.

Setahun kemudian, yakni tahun 2017 Anies terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta. “Itupun karena dicalonkan oleh Pak Prabowo, jejak digitalnya masih ada semua,” jelasnya.

Itu soal oposisi. Lalu bagaimana dengan masalah polusi udara Jakarta yang disampaikan Anies Baswedan dalam debat capres? Ridha menyebut data jumlah kendaraan di Jakarta pada 2028 sebanyak 22,5 juta dan naik 26,4 juta pada tahun 2022.

Sementara dalam debat capres Anies berdalih polusi udara Jakarta yang berbeda lebih disebabkan tiupan angin lantaran jumlah kendaraan tetap. Artinya, menurut Ridha apa yang disampaikan Anies dalam debat, tidak sesuai fakta.

Seharusnya dana puluhan triliun untuk mengatasi polusi, dapat juga digunakan program untuk mengurangi daerah pendukung DKI Jakarta seperti Bogor, Tangerang, Bekasi, Depok untuk bersinergi dan dimanfaatkan bersama.

“Tidak hanya menyalahkan tiupan angin,” ungkapnya.

Begitupun juga soal data jumlah gereja di DKI Jakarta. Anies dinilai tidak menyebutkan data sesuai fakta. Sesuai data BPS DKI Jakarta jumlah gereja pada tahun 2018 sebanyak 2.787 dan pada tahun 2022 turun menjadi 1.293.

Soal kasus kematian Harun yang masih berusia 15 tahun, Ridha telah mendapatkan keterangan dari orang tuanya. Menurut orang tua Harun, anaknya belum terlibat urusan politik dan belum punya hak suara, karena masih di bawah 17 tahun.

Lagi-lagi serangan Anies kepada Prabowo dalam acara debat capres pertama dinilai tidak memiliki pijakan data dan fakta yang jelas. “Tapi hanya lips service saja,” ujarnya.  

Lebih jauh Ridha Sabana mempertanyakan soal posisi dan sikap politik pasangan capres cawapres Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN), yakni terutama partai koalisi pengusungnya.

Jika memang benar-benar konsisten dan jujur menjadi oposisi, sudah seharusnya partai koalisi pendukung AMIN, sekarang ini sudah menarik kadernya dari kabinet Presiden Jokowi.

“Jadi antara ucapan dan perbuatan itu sama, tidak hanya bicara lips services dan retorika saja,” pungkasnya.  

Editor : Solichan Arif

Follow Berita iNews Blitar di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut