TUBAN, iNewsBlitar – Minyak sempat membuat hidup sebagian warga di Kecamatan Jenu Kabupaten Tuban, Jawa Timur kaya mendadak.
Berkat pembangunan kilang minyak Grass Root Refinery (GRR) di Tuban, ratusan warga yang berada di ring 1 kilang minyak, menjadi miliader dadakan.
Dari hasil melepas sawah dan kebun untuk kilang minyak PT Pertamina, warga bisa membangun rumah bagus. Mereka juga bisa memiliki mobil mewah.
Pada bulan Februari 2021 lalu, aksi warga yang beramai-ramai memborong 176 mobil mewah, viral di media sosial. Namun baru juga setahun. Pada Januari 2022 ini, sejumlah warga mengaku kembali jatuh miskin.
Mereka tidak hanya kehilangan sawah dan ladang, tapi juga belum mendapat pekerjaan di kilang minyak seperti yang dijanjikan saat proses pembebasan lahan.
Musanam (40), salah seorang warga Desa Wadung, Kecamatan Jenu mengungkapkan keluhan itu. Uang ratusan juta yang ia peroleh dari pembebasan lahan sudah tak bersisa. Saat ini aktifitas Musanam setiap hari hanya mencari rumput untuk tiga ekor sapinya.
“Tiga sapi lainnya sudah saya jual untuk makan sekeluarga,” terangnya dengan nada pilu. Musanam tidak memungkiri, rumah barunya berubah bagus, bahkan bisa dikatakan mewah.
Rumah baru yang ia tempati bersama istri dan anaknya itu berlokasi masih satu desa dengan rumahnya yang dulu.
Ia membangun rumah baru itu dari uang hasil pembebasan lahan. Dan seluruh uang tersedot ke pembangunan tersebut. Sementara pekerjaan di ladang minyak seperti yang dijanjikan pengelola saat proses pembebasan lahan, tidak juga datang.
Musanam mengaku menyesal telah menjual tanahnya di sekitar kilang minyak Tuban, karena dahulu dia setiap hari bisa mengunjungi lahannya untuk bercocok tanam.
Kini, setelah lahan dan rumahnya tergusur proyek pembangunan kilang minyak, dia tak punya lahan lagi untuk bercocok tanam. “Tanah dibebaskan dengan harga Rp1 juta per meter persegi, dan dibayar lunas pada tahun 2020,” kenangnya.
Musanam menambahkan, dirinya tidak mengalami nasib buruk sendirian. Saat ini banyak warga yang dulu melepas lahan untuk kilang minyak, kembali jatuh miskin. Mereka juga belum mendapat pekerjaan seperti yang pernah dijanjikan.
Editor : Solichan Arif