get app
inews
Aa Read Next : Kapan Puasa Syawal Dilakukan? Berikut niat, dan Tata Cara Puasa Syawal, Simak sampai Habis

Omicron Cepat Menular, IDI Minta PPKM Ditingkatkan

Selasa, 18 Januari 2022 | 10:00 WIB
header img
Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng Faqih mengusulkan agar pemerintah mulai mengambil ancang-ancang untuk meningkatkan level PPKM. (Foto: dok BNPB)

JAKARTA, iNews.id - Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) menilai penyebaran kasus Covid-19 varian Omicron cukup cepat. Penyebaran ini melalui mobilitas warga.

 

Untuk itu PB IDI mengusulkan agar pemerintah mulai mengambil ancang-ancang untuk meningkatkan level PPKM. Ini disampaikan Ketua PB IDI, Daeng M Faqih.

 

Daeng menilai, peningkatan PPKM perlu dilakukan meski gejala Omicron sebagian besar ringan. "Peningkatan level PPKM itu harus mulai direncanakan pemerintah guna membatasi mobilitas. Kalau tidak, meskipun ini ringan tetap saja kecepatan penularan itu tinggi," ucap Daeng dalam diskusi MNC Trijaya FM.

 

Dia mengungkapkan, penularan varian Omicron tak terpaku pada periode usia tertentu. Namun lebih bagaimana masifnya mobilitas masyarakat. 

 

"Mobilitas itu faktor yang mendorong penularan akan lebih cepat lagi," ucapnya.

 

Daeng mengatakan, penyebaran Omicron yang ada di Indonesia sebesar 75 persen disebabkan pelaku perjalanan ke luar negeri. Oleh karenanya, pintu kedatangan harus lebih diperketat. 

 

"Ini mengisyaratkan bahwa seharusnya dan sebaiknya kita perketat itu yang dari luar. Kalau tidak nanti volumenya tambah lagi, meski pun sekarang sudah terjadi transmisi lokal. Tapi kalau volumenya dari luar terus banyak itukan lebih masif," katanya. 

 

 

Sebelumnya diberitakan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) kembali mencatat penambahan kasus sebanyak 66 sehingga total menjadi 572 kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia. Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi mengatakan hampir setengahnya telah selesai menjalani isolasi.

 

“Hampir setengahnya atau sekitar 276 orang telah selesai menjalani isolasi, sedangkan sisanya 296 orang masih isolasi. Dari hasil pemantauan di lapangan, mayoritas gejalanya ringan dan tanpa gejala. Jadi belum butuh perawatan yang serius,” ujar Nadia dalam keterangannya dikutip, Jumat (14/1/2022).iNews Blitar

Editor : Robby Ridwan

Follow Berita iNews Blitar di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut