Nganjuk, iNews.id- Sepanjang Januari-Desember 2021, sebanyak 878 gempa mengguncang wilayah Nganjuk, Jawa Timur dan sekitarnya. Stasiun Geofisika wilayah Nganjuk mencatat 47 gempa diantaranya menimbulkan getaran kuat, dan 3 gempa lainnya berdampak kerusakan. Seluruh gempa terjadi pada kedalaman yang variatif.
“Gempa bumi pada kedalaman dangkal (kurang dari 60 km ) sebanyak 88 % atau 773 kali kejadian dan kedalaman menengah (60-300 km) sebanyak 105 kejadian atau 12 %, “ tulis Plt Stasiun Geofisika Nganjuk, Harto dalam keterangan rilisnya Selasa (4/1/2022). Gempa dengan Magnitudo 3.0-5.0 berlangsung sebanyak 457 kali.
Sedangkan gempa dengan Magnitudo kurang dari 3.0 terjadi 411 kali atau 47%, serta 1 % dengan dengan magnitudo di atas 5.0. Stasiun Geofisika Nganjuk mencatat, khusus di bulan Oktober terjadi 113 kali gempa dan menjadi peristiwa terbanyak. Sementara 3 gempa bumi yang merusak belangsung pada 21 Mei 2021 di Tenggara Kabupaten Blitar.
Gempa bumi dengan intensitas III-V MMI memiliki getaran Magnitudo 6.2. Kemudian gempa bumi dengan Magnitudo 5.3 berlangsung 22 Oktober 2021 di Barat Daya Kabupaten Malang dan gempa Magnitudo 5.1 di Barat Daya Kabupaten Jember yang berlangsung pada 16 Desember 2021. Guncangan yang terjadi mengakibatkan sejumlah rumah permanen rusak, bahkan roboh.
“Kebanyakan rumah yang roboh akibat bangunan yang memang kurang memenuhi syarat bangunan tahan gempa yaitu tidak adanya coloum besi yang mengelilingi sehingga saat terjadi goncangan gempa langsung terurai dan lepas dari kedudukanya,“ terang Harto.
Stasiun Geofisika Nganjuk menyebut intensitas gempa bumi tahun 2021 lebih tinggi dibanding tahun 2020, yakni 615 kali dengan 39 kali dirasakan warga. Harto menghimbau seluruh warga meningkatkan kewaspadaan, mengingat mereka bertempat tinggal di kawasan rawan gempa.
“Kita perlu waspada bahwa wilayah yang kita tempati ini memang tidak aman dari gempa bumi namun demikian tidak perlu resah karena pihak pemerintah dalam hal ini diamanatkan BMKG akan selalu memberikan info dini kepada masyarakat luas agar selamat dari ancaman bahaya gempa bumi,” pungkasnya.
Editor : Robby Ridwan