Ipda Imam Agus Dikebumikan, Kapolsek Perempuan Termuda Tak Kuasa Menahan Tangis, Siapa Dia?

Ahmad Husein Lubis
Ipda Nadya. (Foto: IG pribadi)

PROSESI pemakaman Ipda Imam Agus Husein, Anggota Brimob Polda Sulawesi Tenggara yang gugur usai pengamanan demo mahasiswa 11 April lalu berlangsung Rabu (13/4/2022) pagi. Calon istri almarhum yang juga perwira pertama Polri, Ipda Nadya Ayu Nurlia terlihat setia mengantar Ipda Imam ke tempat peristirahatan terakhir.

Meski sesekali terlihat menangis, Ipda Nadya Ayu Nurlia tetap tegar mengikuti jalannya prosesi pemakaman calon suaminya itu. Sambil memegang foto almarhum, Kapolsek Batang Gansal ini tetap setia mengantar kekasihnya ke persemayaman terakhir.

Almarhum Ipda Imam Agus Husein dikebumikan di samping makam neneknya di TPU Banjar Kobun Panyabungan 2. Prosesi pemakaman berlansung dengan upacara kepolisian yang dipimpin oleh Dansat Brimob Polda Sumatra Utara. Tembakan salvo mengiringi prosesi memasukan jenazah ke liang lahat.

Almarhum yang bertugas di Satuan Brimob Polda Sulawesi Tenggara gugur usai menjalankan tugas melakukan pengamanan aksi demo mahasiswa di depan Kantor Dprd Sultra pada Senin lalu. Atas pengabdian dan kesetian almarhum dalam menjalankan tugas, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menganugerahkan kenaikan pangkat satu tingkat menjadi Iptu Anumerta.

 

Sementara itu, Ipda Nadya pernah viral beberapa waktu lalu karena menjadi kapolsek termuda yakni 23 tahun pada 2021. Akpol angkatan 2020 itu berhasil mengungkap sejumlah kasus narkoba dan pembunuhan. Dia dianggap mampu memimpin bawahan seumuran ayahnya.

 

Ipda Nadya Ayu Nurlia, kelahiran Bengkulu 16 Maret 1998, menjadi salah satu kapolsek termuda di Indonesia. Dia bertekad memberantas kejahatan, narkoba dan pembunuhan di wilayah hukumnya di Polsek Batang Gansal.

Putri pertama dari empat bersaudara yang hidup dari keluarga sederhana ini, juga kerap turun ke lapangan untuk bersosialisasi, ke sekolah, puskesmas dan bersama warganya, bahkan mendatangi ke pemukiman Suku Talang Mamak yang merupakan suku pedalaman di provinsi Riau.

“Keinginan saya untuk menjadi polisi muncul saat menjadi pasukan paskibra dan saya melihat taruna gagah dengan seragamnya. Dan di situ dirinya bertekad untuk polisi,” ujarnya.

Meski diusia yang sangat muda, dirinya menerapakan sistem kekeluaragaan dan mengutamakan kejujuran di lingkungan polsek yang dipimpinnya.iNews Madiun

 

 

Editor : Edi Purwanto

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network