BLITAR, iNewsBlitar - Tujuh Kepala keluarga di Desa Kebonsari, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar terpaksa harus mengungi. Ini karena rumah mereka nyaris roboh akibat tanah di sekitar yang ambles.
Bahkan salah satu rumah warga terpaksa di robohkan, karena khawatir menimpa warga saat ada penghuninya. "Ini kemarin belum kita robohkan, tapi semakin hari semakin lebar retakanya. khawatir menimpa orang nantinya," ungkap Sulastri pemilik rumah.
Sulsatri mengatakan, ia khawatir dengan kondisi tanah di sekitarnya. ia terpaksa merobohkan rumahnya yang sudah permanen, karena takut menimpa orang lain.
Tanah di sekitar lingkunganyan mulai retak sejak seminggu terakhir. awalnya retak kecil namun berangsur-angsur melebar. Tidak hanya retak, tanah di sekitar rumahnya juga ambles sekitar 30 cm.
Rumah Sulastri yang sudah dirobohkan (iNewsKediri)
Dampaknya pondasi rumah yang sudah ada penguat besi tetap retak. Bahkan tembok rumahnya retak selebar 30 centi meter. "Ya khawatir mas, takut kalau mengenai orang, makanya kita robohkan sekalian," ungkapnya.
Kini penghuni rumah terpaksa mengungsi di rumah kerabatnya. Jika musim penghujan datang, kekhawatiran justru bertambah, karena retakan semakin melebar. "Kami tinggal di sini sudah sejak kakek nekek dulu, barun kali ini mengalami seperti ini," tegasnya.
Tanah retak tidak hanya mengakibatkan rumah retak, namun juga jalan raya yang ambles. Warga terpaksa memberi tanda di jalan agar tidak ada warga yang terjerembab di retakan jalan. Apalagi kondisi malam hari dengan penerangan yang kurang dikhawatirkan membahayakan pengguna jalan.
Editor : Robby Ridwan
Artikel Terkait