MOSKOW, iNewsBlitar.id - Angkatan udara dan sistem pertahanan udara milik Ukraina hampir hancur total. Adapun angkatan laut negara itu secara efektif lumpuh alias sudah tidak ada lagi. Perkembangan terbaru itu diungkapkan Kepala Direktorat Operasi Utama Staf Umum Rusia Sergei Rudskoy, dilansir Sputnik pada Jumat (25/3/2022).
Rusia memulai operasi demiliterisasi Ukraina pada Februari setelah menerima permintaan resmi untuk bantuan dari republik Donbass yang baru diakui kemerdekaannya. Rusia mengerahkan tentaranya setelah wilayah Donbass menghadapi peningkatan penembakan, sabotase, dan serangan penembak jitu selama berminggu-minggu oleh pasukan Ukraina.
Kampanye demiliterisasi Ukraina berlangsung melalui serangan presisi terhadap fasilitas infrastruktur militer, area penyebaran formasi pasukan, serta lapangan terbang, pos komando, gudang senjata dan depot yang berisi senjata dan peralatan. Pertempuran antara pasukan Ukraina dan Rusia terus berlangsung hingga saat ini, menurut Rudskoy dalam briefing Jumat.
"Saat ini, Angkatan Udara Ukraina dan sistem pertahanan udaranya hampir hancur total. Angkatan laut negara itu sudah tidak ada lagi," ungkap perwira militer Rusia itu. Rudskoy memperingatkan Rusia akan "tidak meninggalkan tanpa pengawasan" setiap upaya untuk memasok Kiev dengan pesawat baru dan sistem pertahanan udara. Dia memperingatkan NATO terhadap penerapan zona larangan terbang. "Setiap negara anggota Aliansi Atlantik Utara mengusulkan penutupan wilayah udara di atas Ukraina. Saya menarik perhatian Anda pada fakta bahwa angkatan bersenjata Federasi Rusia akan segera menanggapi upaya semacam itu dengan cara yang tepat," tegas Rudskoy.iNews Blitar
Editor : Edi Purwanto
Artikel Terkait