PESAWAT penumpang China Eastern Airlines yang membawa 132 orang jatuh di kawasan pegunungan di China selatan, Senin (21/3/2022). Berikut kronologinya. China Eastern Airlines Boeing 737 terbang dari Kunming ke Guangzhou ketika menabrak perbukitan di provinsi Guangxi dan terbakar. Dikhawatirkan tidak ada penumpang dan awak yang selamat, namun belum diketahui jumlah korban jiwa dan penyebab jatuhnya pesawat.
Maskapai penerbangan China umumnya memiliki catatan keselamatan yang baik dengan kecelakaan besar terakhir terjadi 12 tahun lalu. “Lebih dari 600 responden darurat telah tiba di lokasi kecelakaan,” ungkap laporan media pemerintah. “Petugas pemadam kebakaran, yang mencapai tempat kejadian lebih dulu, telah memadamkan api di perbukitan yang disebabkan kecelakaan pesawat,” papar laporan CCTV.
Di media sosial China, rekaman yang diambil oleh penduduk desa setempat telah menjadi viral, menunjukkan api dan asap dari kecelakaan itu, dan puing-puing pesawat di tanah. Media pemerintah China telah membagikan video tersebut. Standar keselamatan udara dan penerbangan di China telah meningkat pesat dalam beberapa dekade terakhir setelah serangkaian kecelakaan pada 1990-an. “Kecelakaan seperti ini sangat jarang terjadi,” ungkap laporan wartawan BBC Robin Brant di Shanghai.
Kecelakaan pesawat besar terakhir di negara itu terjadi pada Agustus 2010, ketika satu penerbangan dari Harbin jatuh di timur laut Yichun selama cuaca berkabut, menewaskan 42 orang. China Eastern belum mengomentari kecelakaan itu, atau menanggapi pertanyaan, tetapi logonya telah berwarna abu-abu di akun Weibo-nya. Maskapai itu juga mengubah situs webnya menjadi hitam putih sebagai tanda berkabung.
Maskapai milik negara itu adalah salah satu dari tiga maskapai besar China, bersama dengan China Southern dan Air China. Administrasi Penerbangan Sipil China mengatakan pihaknya juga telah mengirim penyelidiknya ke tempat kejadian.
Kronologi Kecelakaan Penerbangan MU5735 meninggalkan Kunming pada 13:11 waktu setempat (05:11 GMT) dan dijadwalkan tiba di Guangzhou pada 15:05. Situs pelacakan penerbangan melaporkan pesawat itu berada di udara selama lebih dari satu jam, dan hampir mencapai tujuannya ketika jatuh di Wuzhou, daerah pegunungan yang hijau dan rentan terhadap cuaca campuran saat ini, ketika China memasuki musim banjir tahunan.
Menurut data FlightRadar24, informasi terakhir yang bersumber pada penerbangan menunjukkan bahwa pesawat itu berakhir pada 14:22 waktu setempat, pada ketinggian 3.225 kaki. Pesawat Boeing 737-800 berusia tujuh tahun, menurut situs pelacak itu. Pesawat tersebut adalah model pendahulu dari lini Boeing 737 Max, yang merupakan pesawat yang terlibat dalam kecelakaan maut di Indonesia pada 2018 dan Ethiopia pada 2019. China melarang model itu setelah kecelakaan tersebut.iNews Blitar
Editor : Edi Purwanto
Artikel Terkait