BLITAR, iNewsBlitar – Nama Yasmin Nur viral di media sosial setelah sebelumnya mengaku sebagai mantan asisten staf khusus (stafsus) Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Warganet menilai arogan lantaran Yasmin menulis komentar mampu membuat orang dipenjara hingga dilaporkan ke Bareskrim melalui operasi khusus (Opsus).
Yasmin belakangan diketahui istri Adib Muhammad Syarif atau Gus Sakti, bakal calon Bupati Tulungagung. Gus Sakti adalah putra salah seorang ulama kesohor di Tulungagung.
Ia juga dikenal sebagai think thank atau orang penting di lingkaran kekuasaan Bupati Blitar Rini Syarifah atau Mak Rini. Kesuksesan Mak Rini memenangkan Pilkada 2020, tidak lepas dari peran Gus Sakti.
Informasi yang dihimpun, pada pilkada 2024 ini Yasmin diduga banyak terlibat urusan rekomendasi partai politik, salah satunya Partai Gerindra.
Lantaran statusnya sebagai stafsus Presiden Jokowi, konon membuatnya mudah mengarahkan jatuhnya rekom Gerindra ke tangan mereka yang menjalin hubungan dekat dengannya.
"Kabar itu informasinya sudah sampai ke kalangan DPR di Senayan, jadi pembahasan ramai," ujarnya kepada wartawan Senin (9/10/2024).
Rekom Partai Gerindra di Pilkada Kabupaten Blitar 2024 diketahui jatuh bakal calon bupati Rini Syarifah atau Mak Rini yang berpasangan dengan Abdul Ghoni dari PSI.
Pasangan Mak Rini diusung koalisi PKB, Gerindra, Partai Golkar, Partai Demokrat, PPP dan PSI. Informasi yang berkembang, turunnya rekom Partai Gerindra ke tangan Mak Rini membuat internal Gerindra Kabupaten Blitar retak.
Tidak sedikit jajaran pengurus dan grass root Gerindra yang kabarnya menginginkan mendukung pasangan Rijanto-Beky Herdihansah atau Kaji Beky yang diusung koalisi PDIP, PAN dan Partai Nasdem.
“Turunnya rekomendasi Partai Gerindra kepada salah satu calon Bupati Blitar inilah, yang diduga menyebabkan perpecahan di internal Gerindra Blitar," ungkapnya.
Dikonfirmasi terpisah oleh wartawan, Sekretaris DPC Partai Gerindra Kabupaten Blitar, Sugianto mengatakan belum tahu kaitan antara rekom partainya di Pilkada dengan mantan asisten stafsus Jokowi.
Sebab untuk rekom Pilkada, DPC Partai Gerindra hanya menjalankan mekanisme yang berlaku, yakni mengusulkan ke DPP, di mana saat itu ada 6-7 nama yang diusulkan.
"Karena terkait rekomendasi adalah kewenangan penuh DPP jadi kami pengurus di daerah sama sekali tidak tahu," tegas Sugianto.
Dalam kesempatan itu Sugianto juga menepis isu perpecahan di internal partainya.
Menurutnya yang ada hanya perbedaan pendapat, bukan perpecahan, sebab DPC Gerindra Kabupaten Blitar tegak lurus dengan keputusan DPP.
Sementara itu pihak Yasmin maupun Gus Sakti, suaminya belum bisa dikonfirmasi. Informasinya, Yasmin telah menyampaikan permintaan maaf atas sikapnya di media sosial, termasuk menutup akun medsos pribadinya.
Editor : Solichan Arif
Artikel Terkait