BLITAR, iNewsBlitar - Penutupan Jojo Karaoke yang ada di Pasar Legi Kota Blitar ditunda. Rencananya penutupan akan dilakukan pada Selasa (02/03/2022).
Penutupan Jojo Karaoke yang berada di area Pasar Legi Kota Blitar mendapatkan penghadangan. Para karyawan yang mencapai 50 orang yang menghadang jalannya penutupan.
Sekertaris Satpol PP Kota Blitar, Ronny mengatakan, bahwa penutupan ditunda sampai sosialisasi pada manajemen dan karyawan. Pihak manajemen meminta waktu untuk sosialisasi terlebih dahulu.
Ini berdasarkan hasil musyawarah yang dilakukan oleh Pemkot Blitar dengan manajemen Jojo Karaoke di kantor Pasar Legi Kota Blitar. "Untuk rencana penutupan dan penyegelan hari ini ditunda dulu, karena harus ada pembicaraan lebih lanjut dan kesepakatan-kesepakatan bersama. Selain itu adanya permintaan Disperindag Kota Blitar selaku pengelola pasar meminta adanya penundaan," ungkap Ronny.
Ronny Menjelaskan, bahwa pihaknya menunggu hasil komunikasi antara Disperindag dengan menajemen dan perwakilan karyawan. Pihaknya selalu pelaksana putusan tetap akan menjaga dan menjalankan putusan sesuai yang diintruksikan oleh Pemkot Blitar.
Akan ada jadual dialog antara menajemen dengan Disperindag Kota Blitar. "Kita siap mendampingi Disperindag untuk berdialog dengan menajemen Jojo Karaoke," tegas Ronny.
Sementara itu, Heru Sugeng Priyanto manajer kafe karaoke Jojo mengatakan, pihaknya meminta penyegelan dan penutupan ditunda. Manajemen juga meminta Pemkot Blitar membuka dialog dengan manajemen.
Apalagi ada sekitar 50 orang yang menggantungkan hidupnya dari Jojo Karaoke. Bahkan adanya Jojo Karaoke juga dapat menghidupi warga sekitar.
"Total karyawan 50 orang semua warga Kota Blitar. Ini soal perut, jadi kami ingin mempertahankan tempat ini," tegas Sugeng.
Dijelaskannya, bahwa rencana penutupan ini mengagetkan pihak pengelola. Apalagi selama ini tidak ada sosialisasi terhadap pengelola.
Selama ini soal perizinan kafe karaoke tersebut diurus oleh seorang bernama Muhsin yang memiliki 10 persen saham di kafe karaoke Jojo. "Tidak ada peringatan ke kami. Tiba-tiba saja mau ditutup. Pak Muhsin juga tidak komunikasi ke kami terlebih dahulu," tutupnya.
Editor : Robby Ridwan
Artikel Terkait