BLITAR, iNews.id - Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2018, sebanyak 8 persen anak di Indonesia mengalami obesitas. Kelebihan berat badan atau obesitas kini juga menjadi salah satu permasalahan gizi yang dialami oleh anak-anak, bahkan sejak bayi dan balita.
Obesitas pada anak dapat menyebabkan timbulnya berbagai permasalahan baru dari segi kesehatan, karena hal inilah kelebihan berat badan perlu diwaspadai. Pencegahan terjadinya obesitas pada anak sebaiknya segera dilakukan sebelum terlambat.
Dalam sebuah acara virtual 'Media Briefing': Hari Obesitas Sedunia 2022 pada Rabu (2/3/2022) dokter spesialis anak, dr. Winra Pratita menyampaikan, ''Mungkin anaknya chubby, lucu, tapi ingat, komplikasi dari obesitas pada anak bisa bermacam-macam, mulai dari ujung kepala sampai kaki,''
Dia menjelaskan, beberapa komplikasi yang dapat dimiliki anak obesitas, mulai dari kepala sampai kaki. ''Dari kepala, anaknya bisa depresi, percaya dirinya rendah. Turun lagi ke paru, anaknya bisa asma atau sleep apnea pada saat tidur,'' ujarnya.
Lebih lanjut, dia juga menyebut bahwa obesitas pada anak bisa meningkatkan risiko penyakit komorbid yang berbahaya seperti kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, diabetes tipe 2, hingga penyakit jantung.
''Selain itu, ada risiko perlemakan pada hati. Pada bagian perut, anak yang obesitas juga bisa mengalami GERD. Kemudian pada lutut bisa artritis atau radang sendi dan bisa juga kakinya bengkok akibat peningkatan berat badan yang sangat masif dalam waktu singkat,'' kata dr Winra.
Kemudian jika obesitas pada anak berkembang hingga remaja juga dapat mempengaruhi kesehatan reproduksinya. ''Kalau anak perempuan, biasanya bisa jadi menstruasinya tidak teratur atau mungkin lebih cepat dari kawan-kawannya,'' kata dia.
Untuk mencegah itu terjadi, dr Winra membagikan tips bagi para orang tua. Dia mengimbau para orang tua untuk membiasakan gaya hidup sehat pada anak. Mulai dari menghindari makanan manis dan siap saji, membatasi makanan berkalori tinggi, memperbanyak makanan berserat tinggi, hingga mendorong anak hidup aktif seperti bermain dan berolahraga. iNews Blitar
Editor : Robby Ridwan
Artikel Terkait