Bendung Omicron, Satgas Covid-19 Terjunkan 28.687 Orang Duta Perubahan

Ahmad Gozali

BLITAR, iNewsBlitar.id -Menghadapi lonjakan kasus Covid-19 yang didominasi varian Omicron, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mengambil sejumlah langkah cepat pencegahan penularan. Tujuannya untuk menghindari lonjakan kasus tak terkendali yang berakibat pada beban berlebih di fasilitas kesehatan. 

“Dalam 2 bulan terakhir, kami melakukan penebalan (rekrutmen baru) duta perubahan perilaku sebanyak 28.687 orang di seluruh Indonesia”, jelas Sonny Harry B Harmadi, Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19 Nasional mengutip mnctrijaya. 

Sonny menambahkan mereka diberi pelatihan khusus dan secara sukarela turun langsung ke lapangan, mengedukasi masyarakat untuk menerapkan perilaku pencegahan penularan 3M, mendukung upaya 3T dan vaksinasi. Hingga saat ini tercatat 163.113 orang duta perubahan perilaku yang tersebar di 502 kabupaten/kota se-Indonesia. 

 

Selama 2 bulan terakhir, lebih dari 2 juta orang diedukasi langsung oleh para duta perubahan perilaku. Tidak kurang dari 2 juta masker dibagikan oleh para duta perubahan perilaku, khususnya untuk masyarakat berpendapatan menengah ke bawah. Selain penggerakan lapangan, Satgas juga melakukan kampanye massif pencegahan penularan melalui media luar ruangan, media elektronik, media online dan media sosial. 

Sesuai arahan Letjen TNI Suharyanto selaku Kepala BNPB sekaligus Kasatgas, BNPB diminta ikut memasifkan pembagian masker di lapangan selama Februari 2022. Sekitar 2,5 juta masker turut dibagikan oleh tim BNPB di wilayah Jabodetabek dan Bandung Raya sebagai upaya mitigasi mengurangi risiko penularan Covid-19. 

Berdasarkan data dashboard monitoring perubahan perilaku, Sonny menjelaskan bahwa skor kepatuhan masyarakat terhadap 3M cenderung meningkat. Skor kepatuhan memakai masker naik dari 7,82 (Januari 2021) menjadi 8,09 (Februari 2022). Pada periode yang sama, skor kepatuhan menjaga jarak juga naik dari 7,55 menjadi 7,85. Sedangkan skor kepatuhan mencuci tangan membaik dari 7,59 ke angka 8,00. 

Rentang skor kepatuhan antara 1 (sangat tidak patuh) hingga 10 (sangat patuh). Selain karena adanya penggerakan lapangan dan kampanye yang massif, kenaikan skor juga dipengaruhi persepsi risiko di masyarakat. Saat terjadi lonjakan kasus dan kenaikan positivity rate, masyarakat merespons peningkatan risiko penularan dengan membatasi mobilitas dan lebih ketat menerapkan protokol kesehatan.  “Selama 2 tahun pandemi, perilaku adaptif pencegahan penularan Covid-19 sudah terjadi di masyarakat”, jelas Sonny. iNews Blitar

Editor : Edi Purwanto

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network