BLITAR, iNewsBlitar.id - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, memerintahkan Holding Perkebunan Nusantara atau PT Perkebunan Nusantara (PTPN) Group menjadi garda terdepan untuk mengatasi kelangkaan minyak goreng di pasaran. Erick menyebut, tingkat produksi PTPN Group di industri sawit saat ini baru mencapai 6 persen, meski begitu Kementerian BUMN akan menginisiasi agar masyarakat tetap memperoleh minyak goreng.
"Total produksi PTPN di industri sawit memang hanya 6 persen, namun kami tetap turun untuk berusaha membantu masyarakat. Karena itu seperempat dari produksi, kali ini kami dorong untuk ikut serta membantu ketersediaan minyak goreng di tengah-tengah masyarakat," ujar Erick melalui akun instagramnya, dikutip Senin 21 Februari 2022. Erick menegaskan dengan segala kemampuan BUMN berusaha menjadi solusi atas permasalahan yang terjadi di masyarakat saat ini. PTPN Group sendiri mendedikasikan sekitar 750.000 liter per bulan selama 5 bulan untuk mendukung program minyak goreng murah Rp14.000 per liter di seluruh Indonesia.
Holding Perkebunan Nusantara pun sudah mulai melakukan operasi pasar minyak goreng harga terjangkau di Cianjur, Jawa Barat pada akhir pekan lalu. Erick Thohir pun mengapresiasi inisiatif PTPN III yang melakukan kegiatan pasar minyak goreng ritel tahun 2022 dengan brand Nusakita tersebut. Lalu, PTPN III kembali melakukan kegiatan pasar minyak goreng ritel 2022 dengan brand Nusakita. Kegiatan tersebut untuk memenuhi kebutuhan konsumsi minyak goreng dengan harga terjangkau dan menjaga stabilitas harga minyak tahun ini.
Kegiatan dilaksanakan di alun-alun Cianjur dan Kebun Gedeh PTPN VIII serta menyediakan 834 karton minyak goreng atau setara dengan 10.008 liter dengan harga Rp14.000 per liter. Pasar minyak murah digelar dengan mekanisme selisih biaya dengan harga jual menjadi beban PTPN Group Yang diambil dari dana Corporate Social Responsibility (CSR). iNews Blitar
Editor : Edi Purwanto
Artikel Terkait