BLITAR, iNewsBlitar - Yogi Rosdianta (39) salah satu pengrajin batik asal Kota Blitar ini tidak menyangka jika proposalnya untuk batik dipakai oleh pemain basket NBA diterima. Ia dan instrinya Santika (39) memulai usaha batik sejak 2019 lalu.
Saat itu, ibu mertunya meninggal dunia, sehingga ia dan istrinya memiliki kewajiban untuk meneruskan usaha batik Mawar Putih. "Ibu kami, ibu Elisabet meninggalkan kami, secara otomatis saya dan istri harus meneruskan apa yang sudah dirintis oleh ibu kami," ungkapnya.
Awal mula usaha, ia berfikir bagaimana cara untuk memperkenalkan batik dan dapat dipakai oleh seluruh masyarakat, tidak hanya Indonesia khususnya Jawa, namun juga masyarakat Internasional. "Kami ingin pasar yang lebih luas dan lebih lebar," ungkap Yogi.
Bapak satu anak menceritakan, sejak memulai menekuni batik, ia dan istrinya ingin memperkenalkan ke dunia internasional. Ia sering mengadakan diskusi dengan berbagai orang di luar negeri.
Pucuk dicinta ulampun tiba. Usaha bapak satu anak ini pada petrengahan 2021 disambut oleh Justin Holiday salah satu pemain NBA. Saat itu, ia banyak berdiskusi dengan Tiara seorang Fashion Stylist Justin Holiday. "Saya membuat konsep batik yang akan dikenakan oleh Justin Holiday dan Desember kemarin kita ACC, dan mulai produksi, saat ini tahap akhir," ungkap pria asli Surbaya ini.
Batik pesanan Justin Holiday ini memiliki motif kearifan lokal khususnya Blitar. Ada beberapa motif yang ditampilkan, yakni kesenian jaranan, kendan jimbe, gapura makam Bung Karno, Pecut Samandiman, hingga ikan koi. Tidak ketinggalan ada logo nama Justin Holiday (J-H) dan logo klub lamanya Indiana Pecers.
Saat ini Justin Holiday membela klub Santa Mentoking dan akan menghadapi Indiana Pecers. "Akan digunakan sebelum pertandingan. Karena kalau NBA itu seperti model sebelum pertandingan," ungkap Yogi.
Yogi menegaskan, bahwa ukuran kain yang dibutuhkan untuk pemain NBA yang memiliki tinggi lebih dari 2 meter, sekitar 3 meter kain. Sementara untuk warga lokal Indonesia, biasanya sekitar 2,5 meter.
Rencanaya pada akhir maret nanti, kain ini batik ini sudah dikenakan oleh Justin Holiday saat melakoni pertandingan
di batik Mawar Putih ini, ia beradaptasi dengan menggunakan peralatan teknologi digital untuk membantu desain batik. "Untuk proses pengerjaan batik tetap dengan cara manual dicanting dengan tangan," ungkapnya.
Ia mengajak pada seluruh pengrajin kecil sepertinya untuk mempromosikan hasil karyanya ke dunia luar. Di era digital seperti ini, pasar tidak terbatas pada lingkungan sekitar, namun hingga dunia internasional.
Editor : Robby Ridwan
Artikel Terkait