Panca Roba, Petani Koi Blitar Merana

Robby
Toni Wijaya Memberi Pakan pada Ikan Koi di Kolam Sawah (iNewsBlitar)

BLITAR, - Curah hujan di wilayah Blitar mencapai puncaknya akhir-akhir ini. Hamper setiap hari Wilayah Blitar blik kota dan kabupaten diguyur hujan.

 

Tingginya curah hujan ini berdampak pada paternak ikan koi di Blitar. Toni Wijaya salah satu peternak ikan koi di Desa Modangan, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar mengeluhkan kondisi kuras hujan yang tinggi ini.

 

Menurutnya, curah hujan yang tinggi menyebabkan beberapa penyakit ikan koi muncul. Kondisi ini membuat pengeluarannya untuk perawatan membengkak, bahkan hingga 50 persen.

 

Penyakit ikan koi yang muncul saat musim penghujan sepeti saat ini, diantaranya jamur insang (white spot) dan mabuk amoniak. “Karena curah hujan yang tinggi, banyak air yang masuk ke kolam, jadi airnya jadi basa, ikan cenderung white spot,” ungkapnya.

 

Biasanya mantan pegawai Gas Samator ini akan menambahkan beberapa obat dan tanaman untuk mengurangi dampak curah hujan yang tinggi. Untuk menstabilkan PH (kelembapan) ia akan menaruh daun pepaya. 

 

Solusi lain yang ia berikan agar ikan etap prima, yakni dengan memberikan kapur kalsium. Tidak hanya itu, jika kondisi air dikira dapat berdampak parah pada ikan, maka ia akan segera mengambil dan mengkarangtina di kolam buatan.

 

Adanya tamabahan perawatan ini, Toni menyebut angka sekitar Rp 5 juta untuk perawatan ikan ukuran 25 cm dengen jumlah ikan 150 ekor di dalam kolam sawah. “Pasti ada pembekakan biayalah,” tegas pemilik Proklamator Koi ini. 

 

Biaya perawatan yang membengkak tidak diimbangi dengan penjualan. Menurutnya, saat ini pasar ikan koi tengah lesu. Bahkan penjualanya menurun hingga 50 persen. 

 

Penjualan yang melemah, biaya untuk karangtina ikan sebelum dikirim juga meningkat. Biasanya ia akan menambahkan boat-obatan untuk menghindari jamur pada ikan saat dikirim. Harapanya, ikan setap sebat hingga kota tujuan pemesan. 

 

Selain permintaan yang menurun, harga ikan koi juga mengalami penururan. Ini dikarenakan banyaknya petani ikan yang tumbuh di Blitar. “Penambahan saat pandemi mencapai 80 persen, sekarang kesulitan pasar,” tegasnya.


Ikan Koi Siap Dikirim usai Karangtina (iNewsBlitar)

Untuk mensiasati, agar ikan asil budidayanya etap dapat keluar, Toni membuat sistem lelang online. Lelang ini melalui beberapa media sosial yang ia miliki dengan beberapa orang penghobi ikan koi.

Editor : Robby Ridwan

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network