BLITAR, iNews.id - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memproyeksikan puncak kasus Omicron di Indonesia terjadi pada Februari hingga pertengahan Maret 2022. Meski diperkirakan akan terjadi lonjakan virus covid-19 varian omicron, kegiatan belajar mengajar di Kota Blitar tetap berjalan 100 persen.
Bila sebelumnya, siswa SD dan SMP di Kota Blitar masuk sekolah 50 persen, sisanya belajar online dari rumah, mulai awal tahun sudah 100 persen masuk sekolah.
Orang tua murid di Kota Blitar mengaku tidak khawatir dengan adanya perkiraan puncak gelombang virus Covid-19 varian Omicron, salah satunya Della Rahmawati salah satu wali murid di Kota Blitar.
Della tidak khawatir karena di sekolah menerapkan protokol kesehatan. "Kebetulan anak saya tiga, SD, SMP, dan kuliah. Itu kita edukasi saja di rumah cara-caranya menjaga kesehatan. Karena kalau belajar di rumah kurang maksimal," tegas wanita berhijab ini, Senin (17/01/2022).
Meski kegiatan belajar sudah masuk 100, namun untuk siswa yang sedang kurang enak bandan tetap diminta untuk tidak masuk sekolah. Selain itu, di sekolah-sekolah yang ada di Kota Blitar juga menerapkan aplikasi peduli lindungi dan scan suhu tubuh saat hendak masuk kelas.
Setiap waktu suhu tubuh murid akan diperiksa berkala dan menjadi laporan ke guru jika ada anak yang suhunya lebih dari 37 derajat celcius. iNews Blitar
Editor : Robby Ridwan
Artikel Terkait