JAKARTA, iNews.id - Nasib tragis dialami seorang anak buah kapal dari Indonesia bernama Surya Hidayat Pratama (SHP). Pria yang bekerja sebagai anak buah kapal (ABK) di Uni Emirat Arab (UEA) tersebut menjadi sandera pemberontak Houthi Yaman. Surya dilaporkan dalam kondisi baik.
BACA: Kapal Kargo Uni Emirat Arab Dibajak, Salah Satu ABK WNI
Dia merupakan satu dari 11 ABK kapal kargo Rwabee berbendera Uni Emirat Arab (UEA) yang dibajak pemberontak Houthi di perairan Yaman pada 7 Januari lalu. (Sebelumnya disebutkan 2 Januari) Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (PWNI) Badan Hukum Indonesia (BHI) Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Judha Nugraha menjelaskan, ABK itu bertugas sebagai kru kapal yang mengangkut peralatan medis untuk rumah sakit lapangan di Arab Saudi. Dalam pelayaran di Pulau Socotra, kapal diadang oleh pemberontak Houthi.
“ABK dengan inisial SHP telah melakukan komunikasi dengan pihak keluarga dan menginformasikan bahwa kondisinya dalam keadaan sehat dan mendapatkan perlakuan yang baik dari pihak Houthi,” ujar Judha, di Jakarta, Rabu (12/1/2022). Kapal tersebut, lanjut Judha, kini ditahan kelompok Houthi di Yaman.Kemlu, melalui Perwakilan RI di Abu Dhabi, Muscat, dan Riyadh sedang berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk mengupayakan pemulangan SHP.
Berdasarkan keterangan Corps Alumni Bumiseram Makassar (CABM), ABK yang disandera itu bernama Surya Hidayat Pratama. Disebutkan, Surya, beserta 10 rekannya dari India, Ethiopia, Myanmar, dan Filipina, telah dipindahkan ke Porta Camp di Yaman. CABM merupakan organisasi alumni Politeknik Ilmu Pelayaran, di mana Surya menjadi anggotanya. iNews Blitar
Editor : Edi Purwanto
Artikel Terkait