Blitar, iNews.id- Peluncuran roket ke luar angkasa tak semuanya sukses. Beberapa uji peluncuran roket tidak sedikit yang mengalami kegagalan. Dilansir dari sindonews.com, roket Rusia gagal terbang dan teronggok sebagai sampah antariksa.
Kini roket tersebut terdampar di orbit dan diprediksi meluncur jatuh ke Bumi. Namun belum bisa dipastikan kapan dan di mana sampah antariksa itu akan jatuh. Serpihan puing-puing tersebut adalah bagian roket Angara A5 buatan Rusia, salah satu armada kendaraan peluncuran angkat berat terbaru di negara itu.
Para astronom yang melacak jalur objek di luar angkasa memproyeksikan bagian roket kemungkinan akan segera menghantam atmosfer Bumi, dalam waktu kira-kira satu jam yang membentang mulai pukul 15:27 ET hingga 16:21 ET.
Selama waktu itu, puing-puing dari roket akan melewati Samudra Hindia, Samudra Selatan, dan petak-petak Samudra Pasifik. Bagian roket diatur untuk terbang di atas Meksiko dan Texas, tapi para ahli mengatakan tidak mungkin bagian roket jatuh tidak terkendali menghantam daratan.
“Mungkin akan turun sebelum melintasi Meksiko dan beberapa mil ke Texas,” kata Jonathan McDowell, astronom di Harvard & Smithsonian Center for Astrophysics, dikutip dari NBC News, Jumat (7/1/2022).
Seperti halnya sebagian besar puing-puing ruang angkasa yang jatuh kembali ke Bumi, bagian-bagian roket yang selamat dari perjalanan melalui atmosfer planet kemungkinan akan jatuh di atas air. “Sebagian besar dunia adalah lautan, jadi itu hanya bermain peluang,” ujar McDowell.
Angara A5 meluncur pada penerbangan uji 27 Desember dari Kosmodrom Plesetsk Rusia. Menurut badan antariksa, roket tanpa awak itu membawa satelit tiruan. Tak lama setelah peluncuran, salah satu mesin tidak berfungsi di bagian atas roket, hal ini membuat booster terdampar di orbit rendah Bumi.
Bagian roket itu lah yang akan jatuh ke Bumi, berukuran panjang sekitar 23 kaki dan, bersama dengan satelit tiruannya di atas kapal yang memiliki berat sekitar 4 ton material. Sebagian besar bagian atas roket kemungkinan akan hancur saat melewati atmosfer, tetapi beberapa fragmen mungkin berhasil melewatinya secara utuh.
Editor : Solichan Arif
Artikel Terkait