Bagi yang Sudah Bosan Berwisata di Bumi, Kini Luar Angkasa Dibuka untuk Tempat Wisata

Yudo
Treen Wisata ke Luar Angkasa akan Buming di 2022 - sindonews.com

JakartaBlitar.iNews.id Berwisata merupakan salah satu cara untuk melepas penat. Berwisata dilakukan dengan mengunjungi tempat wisata atau tempat rekreasi.

 

Banyak sekali tempat wisata yang bisa dikunjungi. Setiap tempat wisata menyuguhkan keindahan atau keunikannya masing-masing.

 

Namun, pernahkah berpikir untuk berwisata ke luar angkasa ?. Para miliuner dunia kini

berlomba-lomba membuka bisnis baru untuk jadi yang pertama membantu manusia piknik ke luar angkasa.

 

Seperti Richard Branson pemilik Virgin Galactic dan Jeff Bezos pemilik Blue Origin serta Elon Musk dengan SpaceX. Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) menilai fenomena itu sebagai bukti semakin majunya teknologi wahana antariksa. Berkat kemajuan itu, banyak masyarakat umum yang rela menggelontorkan dana besar hanya untuk merasakan suasana di luar angkasa meski berlangsung singkat.

 

"Selain mencari kesenangan, wisata antariksa memang saat ini mulai dipromosikan karena perkembangan teknologi wahana antariksa yang lebih aman bagi masyarakat umum. Untuk mereka yang memenuhi syarat fisik dan berani membayar mahal, hal ini tentu bukan sesuatu yang mustahil," kata Kepala LAPAN Thomas Djamaludin seperti dikutip dalam laman resminya, lapan, seperti dilansir dari sindonews.com

 

Selain gencar mempromosikan berwisata ke antariksa, miliuner yang mengembangkan teknologi stasiun luar angkasa seperti Elon Musk tak jarang mengajak manusia untuk pindah ke planet Mars. Menurut miliuner itu, Bumi saat ini sudah terlalu sesak dan akan lebih baik untuk membangun kehidupan di Mars.

 

Wacana itu menurut Thomas adalah sesuatu yang mustahil dilakukan manusia. Ia menilai pernyataan itu sangat berbeda dengan misi para ahli terdahulu yang mengarahkan penelitian Mars untuk misi ilmiah, bukan untuk mencari kesenangan semata.

 

"Berbeda dengan misi-misi sebelumnya, para ahli dan astronom mengarahkan penelitiannya untuk misi ilmiah. Tidak ada wacana manusia pindah ke Mars karena planet itu tidak layak huni bagi manusia. Misi ke Mars saat ini lebih mengarah mencari kesenangan, sementara dulu lebih ke arah misi ilmiah dan mencari bukti-bukti kehidupan di luar bumi," pungkasnya.

Editor : Robby Ridwan

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network