BLITAR, iNewsBlitar – Cuaca panas mulai dirasakan menjelang perayaan Imlek 2023. Khususnya di wilayah Kabupaten Blitar dan sekitarnya. Saking panasnya, mengenakan baju kemeja atau bahan di luar kaos yang menyerap keringat, tidak lagi merasa nyaman
Bahkan tepat di hari Imlek (22 Januari) di mana hujan tidak turun, cuaca terasa semakin panas.
“Padahal biasanya Imlek selalu identik dengan turun hujan,” tutur Mahesa yang bertempat tinggal di wilayah Kecamatan Wonodadi, Kabupaten Blitar, Jawa Timur Selasa (24/1/2023).
Hingga hari ini cuaca panas masih berlanjut. Sejak pagi udara terasa gerah. Pada siang hari, sengatan matahari terasa lebih terik. Fitur temperatur pada ponsel memperlihatkan suhu rata-rata 30-31 derajat celcius.
Yang bisa dirasakan, kata Mahesa, suhu biasanya akan turun pada sore dan malam hari, namun tak jauh dari angka 28-29 derajat celcius. “Jadinya tetap saja gerah,” ungkapnya.
Panasnya cuaca bertolak belakang dengan prediksi cuaca yang dirilis BMKG sebelumnya. Disampaikan bahwa pada bulan Januari-Februari 2023 akan menjadi puncak dari musim hujan.
Kenyataanya hujan yang diprediksi turun tidak terjadi. Informasi yang dihimpun, BMKG menyebut cuaca panas yang terjadi pengaruh dari posisi matahari, yakni 22 derajat lintang selatan.
“Sehingga berdampak pada penyinaran ke wilayah Indonesia bagian selatan atau Jawa dan Nusa Tenggara”.
Selain posisi matahari, dinamika atmosfer juga ikut mempengaruhi terjadinya cuaca panas, terutama pada tengah hari (siang). Utamanya lagi di wilayah Indonesia selatan garis khatulistiwa.
Dinamika atmosfer juga memicu pertumbuhan awan hujan di Indonesia menjadi tidak signifikan. Akibatnya pada bulan Januari, ini hujan tidak jadi turun.
Editor : Solichan Arif
Artikel Terkait