Blitar-Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) meminta restu ke Ibunda Annas Urbaningrum Hj Sriati di Desa Ngaglik, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar. Para pengurus PKN yang hadir, yakni Ketua Umum PKN Gede Pasek Suardika, Sekertaris Jendral PKN Sri Mulyono, Bendahara Umum Mirwan Amir, serta beberapa pengurus dari berbagai provinsi di Indonesia.
Pengurus PKN ini sungkem dan Mencium tangan Hj Sriati. Mereka mendapatkan selendang PKN dari Ibunda Annas Urbaningrum dan mengalungkannya sebagai simbol restu dari Hj Sriati. “Sungkem adalah tradisi Nusantara. Kalau kita ingin sukses harus hormat dan bakti kepada orang yang disepuhkan. Ngalab berkah” ungkap Gede Pasek Suardika.
Pria asal Pulau Bali ini akan meresmikan PKN Sebelum pendaftaran untuk Pemilu 2024 mandatang. PKN akan diresmikan sebelum pendaftaran dimulai pada awal 2022 nanti. Untuk saat ini, Ia membawa PKN untuk keliling Nusantara menyusuri petilasan Maha Patih Gajah Mada di Nusantara dan jejak Annas Urbaningrum yang dinilainya Putra Sang Fajar yang sedag dimatikan karirnya.
Saat ini PKN sudah memiliki kepengurusan di 34 provinsi di Indonesia, bahkan sudah ada di tingkat kecamatan. Partai yang baru berdiri enam minggu ini juga sudah siap mengikuti kontestasi politik pada 2024. “Ada dua daerah yang belum kami berikat keputusan, karena ada dua tokoh yang sama-sama berpengaruh. Seperti Jawa Timur yang baru saja kami bentuk,” katanya.
Pengurus PKN sebagian jebolan partai lain, seperti Partai Demokrat dan Partai Hanura. “Intinya bukan darimana, tapi keterpanggilan pribadi mereka untuk ikut bersama PKN yang mengusung semangat Kebangkitan Nusantara,” ujar pria dari Pulau Dewata ini.
Partai yang dibentuk pada 28 Oktober 2021 lalu ini, ingin mengembalikan kejayaan Nusantara seperti pada jaman Kerajaan Majapahit yang menguasai seluruh Nusantara hingga luar negeri. Ia mencontohkan, bahwa Nusantara menjadi pusat ilmu dan teknologi dunia, superti ilmu astronomi, ilmu kemaritiman, perdagangan, bahkan teknologi pembangunan.
“Jaman dulu kita sudah mampu membangun Candi Borobudur dengan teknologi yang dimiliki pada jaman itu. Pemuda sekarang dijejali pengetahuan luar negeri tapi lupa kehebatan bangsa sendiri. Padahal bangsa kita dulu lebih hebat dibandingkan bangsa luar” ungkapnya.
Pasek mengatakan hari ini Nusantara dalam keadaan tidur dan belum bangkit. Tidurnya Nusantara ini disebabkan hilangnya spirit kenusantaraan yang berakibat lenyapnya jati diri bangsa. Pasek menilai sudah saatnya Nusantara atau Indonesia bangkit.
Kedatanganya ke Desa Ngaglik, tempat lahirnya Annas Urbaningrum dalam rangka memperingati Hari Nusantara pada 13 Desember. Acara ini sekaligus untuk mengkampanyekan partainya yang bernama Partai Kebangkitan Nusantara. Tidak hanya ke Desa Ngaglik, rombongan pengurus PKN yang diikuti seluruh DPW PKN diberbagai daerah juga mengunjungi Candi Simping tempat pendarmaan Raja Majapahit, Raden Wijaya di Desa Sumberjati, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar.
Di rumah Ibunda Annas, mereka disambut oleh perwakilan keluarga, yakni adik Annas Urbaningrum, Anna Lutfhie. “Pesan saya untuk PKN harus peduli terhadap wong cilik dan rakyat miskin,” ungkap pria berkacamata ini.
Editor : Robby Ridwan
Artikel Terkait