MALANG, iNewsBlitar.id - Pasca kerusuhan supporter Arema dan Persebaya di Stadion Kanjuruhan Malang pada Sabtu (01/10/2022) malam, Indonesia mendadak jadi sorotan Internasional. Pasalnya, kerusuhan pasca Liga 1 tersebut menewaskan 127 orang.
Dalam berita yang diterbitkan Reuters salah satu Kantor Berita Inggris, pihaknya mengungkapkan laporan ''Indonesia police say 127 people killed after stampede at footbapp match''. Dikutip dari pernyataan Irjen Pol Nico Afinta Kapolda Jawa Timur, Reuters melaporkan jika 180 orang luka akibat terinjak-injak, dan sebanyak 127 orang lainya meregang nyawa.
Hal tersebut disebabkan supporter Arema FC yang turun ke lapangan usai pertandingan, hal tersebut langsung direspon polisi dengan tembakan gas air mata. Akibatnya, hal tersebut memicu kepanikan supporter lainnya dan langsung berdesakan ke arah pintu.
Akibat insiden hitam ini, Liga Indonesia Baru akan menangguhkan pertandingan Liga 1 selama satu pekan.
Selanjutnya, kantor berita Amerika Serikat (AS) Associated Press (AP) mengangkat judul, ''127 soccer fans, police, killed at Indonesia's soccer match''.
AP, juga mengutip pernyataan Nico, melaporkan kerusuhan menewaskan 125 suporter dan dua polisi, sebagian besar terinjak-injak.
Kerusuhan tersebut memaksa polisi melepaskan tembakan gas air mata yang memicu kepanikan di kalangan suporter. Ratusan suporter berlarian ke pintu keluar untuk menghindari gas air mata. Akibatnya 34 orang meninggal di lokasi akibat terinjak-injak dan sesak napas. Lebih dari 300 orang lainnya dilarikan ke rumah sakit terdekat, sebagian meninggal dalam perjalanan dan perawatan.
Kerusuhan Kanjuruhan, Indonesia Terancam Sanksi FIFA usai Polisi Tembakkan Gas Air Mata
Media asal Inggris The Guardian mengangkat laporan ''More than 120 people reportedly killed in riot at Indonesian football match''
Mengutip pernyataan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, Wiyanto Wijoyo, Guardian menyebut lebih dari 120 suporter tewas setelah kerusuhan dan kekerasan usai pertandingan. Suporter Arema FC turun ke lapangan setelah timnya dikalahkan Persebaya 2-3.
Selanjutnya surat kabar AS, The New York Times, mengangkat laporan 'Riots at Indonesian Soccer Match Leave Several Fans Dead'.
Disebutkan, laga antara Arema FC vs Persebaya Surabaya berlangsung di Stadion Kanjuruhan, di mana tim tuan rumah menderita kekalahan 2-3. Setelah itu puluhan yang kecewa suporter menyerbu lapangan.
Petugas keamanan berusaha mengendalikan kerumunan dengan menembakkan gas air mata ke lapangan dan tribun. Para korban umumnya mengalami sesak napas.
Editor : Robby Ridwan
Artikel Terkait