JAKARTA, iNewsBlitar.id - Arus desakan agar PSSI keluar dari AFF (Federasi Sepak Bola Asia Tenggara) semakin deras menyusul dugaan sepak bola gajah di Piala AFF U-19 2022. Duel Timnas Vietnam U-19 vs Vietnam U-19 pada laga terakhir Grup A Piala AFF U-19 2022 diduga melakukan sepak bola gajah yang membuat Timnas Indonesia tersingkir menyakitkan.
Timnas Vietnam U-19 dan Thailand U-19 dalam laga tersebut sengaja mengulur waktu pertandingan dengan tidak bernafsu melakukan serangan ketika kedudukan imbang 1-1 hingga menit 76. Hasil imbang itu memunculkan dugaan jika Vietnam dan Thailand main mata untuk menyingkirkan Timnas Indonesia.
Di sisi lain, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan menyikapi desakan supaya PSSI dan Timnas Indonesia mundur dari AFF dengan tegas. PSSI meminta AFF tegas menyikapi masalah dugaan match fixing. ''Apakah ada match fixing atau tidak. Kalau tidak terbukti ya tidak masalah. Saat ini banyak netizen yang meminta Indonesia keluar dari AFF karena mereka menganggap ada permainan,’’ kata Iriawan di laman resmi PSSI.
Nah, seandainya keluar dari AFF, PSSI berkompetisi di mana? Jika keluar dari AFF, Timnas Indonesia bisa bergabung di salah satu dari empat federasi yang bernaung di bawah Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC). Yakni, CAFA (Zona Asia Tengah), EAFF (Zona Asia Timur), SAFF (Zona Asia Selatan) dan WAFF (Zona Asia Barat).
Jika melihat pertimbangan geografis, PSSI lebih tepat bergabung dengan East Asian Football Federation (EAFF) yang berdiri sejak 2002. Ada 10 negara anggota EAFF yang berkompetisi memperebutkan Piala AFFnya EAFF. Yakni Jepang, Korea Selatan, Korea Utara, China, Taiwan, Mongolia, Guam, Kepulauan Mariana Utara, Hong Kong dan Makau. EAFF sendiri berdiri sejak 2002.
Keberadaan Jepang, Korea Selatan, dan China di EAFF akan menguntungkan PSSI dan Timnas Indonesia karena bisa meningkatkan ranking FIFA. Karena jika menang melawan tiga raksasa Ras Kuning itu akan menambah poin ranking dunia Timnas Indonesia.iNewsBlitar
Editor : Edi Purwanto
Artikel Terkait