Kasus Covid-19 Bertambah 254 Hari Ini, Efek Lebaran Baru Diketahui 25 Hari ke Depan

JAKARTA, iNewsBlitar.id - Kasus positif Covid-19 bertambah 254 pada Senin (9/5/2022) hingga pukul 12.00 WIB. Dengan tambahan ini, total kasus Covid-19 mencapai 6.048.685.

Berdasarkan data dari Kemenkes, tambahan kasus hari ini berdasarkan pemeriksaan terhadap 204.338 spesimen. Pemeriksaan dilakukan dengan metode real time PCR dan tes cepat molekuler.

Baca Juga

Ini 4 Syarat Sembuh dari Omicron, Berikut Penjelasannya

Menkes Budi Gunadi Sadikin (Foto : BPMI)

Sebanyak 353 orang sembuh dari Covid-19 pada hari ini. Maka, akumulasi 5.886.211 orang sembuh dari Covid-19.

Kasus kematian terkait Covid-19 bertambah 15 pada hari ini. Sejak awal pandemi, 156.396 orang meninggal terkait Covid-19.

Baca Juga

Naiknya Covid-19 Berdampak PTM di Kota Blitar Dikurangi

Sementara itu, 2.615 orang dinyatakan sebagai suspek. Kasus aktif hari ini berkurang 114 orang sehingga menjadi 6.078.

Terpisah, Menkes Budi Gunadi Sadikin mengatakan pola kenaikan kasus konfirmasi Covid-19 di Indonesia usai perayaan Lebaran 2022 akan terlihat dalam kurun waktu 20-25 hari ke depan.

"Sekarang sudah sepekan setelah hari raya. Kita tunggu sekitar 20-25 hari ke depan apakah ada pola kenaikan yang sama seperti libur Natal dan Lebaran tahun sebelumnya," kata Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers secara virtual yang diikuti dari YouTube Sekretariat Presiden di Jakarta, Senin (9/5/2022).

Baca Juga

Hanya Dalam Waktu 24 Jam, Tercatat 330.000 Positif Covid-19 dan 525 Orang meninggal.

Budi mengatakan bahwa situasi kasus konfirmasi Covid-19 sudah menurun. Pemerintah hingga sekarang sudah sampai di fase monitoring dengan hati-hati.

Upaya monitoring dilakukan pihaknya terhadap varian baru yang ada di dunia sebab lonjakan kasus terjadi kalau ada varian baru SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.

"Beberapa negara yang kasusnya naik seperti Taiwan dan Amerika Serikat adalah varian Omicron BA.2 yang juga sudah banyak di Indonesia," katanya.

Baca Juga

Denpasar Perketat Aturan Wisatawan: Kami Tak Ingin Kecolongan Kasus Omricon

Di negara lain seperti Inggris dan India, kata Budi, varian BA.2 sudah dominan tapi kasusnya tidak naik dengan pesat sama seperti di Indonesia.

"Satu negara di Afrika Selatan ada kenaikan sedikit, ada varian baru BA.4 dan BA.5, tapi karena kenaikannya masih sedikit dan jumlahnya belum banyak, kita terus monitoring bersama WHO mengenai varian baru ini," ujarnya. iNews Blitar

Editor : Edi Purwanto