BLITAR, iNewsBlitar.id - Pemerintah mencoba untuk mengintegrasikan aplikasi PeduliLindungi dengan beberapa aplikasi serupa lainnya. Tapi, aplikasi tersebut bukan hanya aplikasi untuk di daerah Indonesia melainkan bisa ke luar negeri.
Rencananya intergrasi PeduliLindungi tersebut akan dilakukan hingga wilayah ASEAN, Uni Eropa, Arab Saudi, Amerika Serikat hingga China. Dengan demikian, ada penyelarasan standar protokol kesehatan secara lingkup global.
Namun, Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan RI, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, menyebut belum bisa diketahui berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk penyelarasan intergasi protokol kesehatan tersebut.
“Soal intergrasi PeduliLindungi ini akan banyak dibahas dalam acara Health Working Group (HWG) kedua pada minggu depan, dalam isu harmonisasi standar protokol kesehatan,” tutur dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, dalam gelaran konferensi pers The 1st G20 Health Working Group (HWG), Rabu (23/3/2022).
Saat ini, Kemenkes lewat perhelatan HWG 1 yang akan diselenggarakan pada 28-30 Maret mendatang di Yogyakarta diketahui akan terlebih dahulu fokus dalam hal pembangunan arsitektur kesehatan global.
“Yang pertama jadi langkah awal kita adalah membangun dulu arsitektur sistem kesehatan global. Bagaimana kita sepakat membentuk mekanisme seperti akses alat-alat kesehatan, akses kalau terjadi potensi pandemi baru, dan akses vaksinasi,” tambah dr.Nadia
Dalam gelaran yang pertama, HWG I yang melibatkan partisipan dari 43 negara dan organisasi internasional tersebut terlebih dahulu akan membahas tema Menata Ulang Arsitektur Kesehatan Global dengan 3 (tiga) isu prioritas bidang kesehatan di dalamnya.
Mulai dari soal membangun ketahanan sistem kesehatan global, harmonisasi standar protokol kesehatan global serta memperluas manufaktur global dan pusat pengetahuan untuk pencegahan pandemi, kesiapsiagaan, dan respons. iNews Blitar
Editor : Edi Purwanto