get app
inews
Aa Read Next : Kapan Puasa Syawal Dilakukan? Berikut niat, dan Tata Cara Puasa Syawal, Simak sampai Habis

Kesaksian Korban Selamat, Baru Mau Berdoa, Tiba-tiba Terdengar Benturan Keras di Bagian Belakang Bus

Minggu, 27 Februari 2022 | 12:16 WIB
header img
Kesaksian Korban Selamat Bus Pariwisata Tertabrak KA, Mohammad Mahfudz (56) (Foto: iNews/Solichan Arif)

TULUNGAGUNG, iNewsBlitar.id - Kecelakaan antara bus pariwisata dengan Kereta Api (KA) Rapih Dhoho di perlintasan tanpa palang pintu Desa Ketanon Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, menyisakan pilu dan  cerita sedih.

Seorang korban selamat dari penumpang bus mengaku baru mau berdoa.

Muhammad Mahfudz (56) warga Kauman salah satu korban selamat mengaku tidak menyangka bakal terjadi kecelakaan. Mahfudz duduk nomor tiga dari depan, berdampingan dengan Suminah (55) istrinya. 

Pasutri ini berada di deretan kursi sebelah kiri bus. Sementara putranya Ghozi Al Fikri (27) berada di sebelahnya, di deretan bangku sebelah kanan. Sebelum terjadi kecelakaan, dia tidak mendengar ada kereta api yang hendak melintas. 

"Sebelumnya tidak terdengar apa-apa," tuturnya saat ditemui di RSUD dr Iskak Tulungagung Minggu (27/2/2022).

Bus rombongan pariwisata PO Harapan Jaya itu kata Mahfudz belum jauh meninggalkan lokasi penjemputan. Rencananya, rombongan tiga bus pariwisata tersebut hendak bertamasya ke Malang. 

Para penumpang bus merupakan para karyawan pabrik plastik. Kemudian ditambah tetangga sekitar yang sebagian besar membawa keluarga. 

Menurut Mahfudz, bus yang dia naiki merupakan bus kedua yang jaraknya hanya beberapa meter di belakang bus pertama. Sebelum bus melaju lebih jauh. Saat itu kata Mahfudz salah seorang kru mengajak seluruh penumpang untuk berdoa bersama. 

 

"Pada saat hendak berdoa itu tiba-tiba duarrr!, terjadi benturan keras," tutur Mahfudz.

Menurut Mahfudz dirinya nyungsep di bawah kursi dan sempat kehilangan kesadaran. Sementara istri dan anaknya terlempar ke depan, melewati tempat duduk Mahfudz. 

 

"Padahal posisi istri saya ada di sebelah kiri saya, dekat jendela," katanya.

 

Situasi di dalam bus sontak gaduh. Semuanya panik. Mahfudz mengaku mendengar suara istrinya yang teriak -teriak memanggil namanya. 

 

Begitu terjaga Mahfudz baru tahu kalau bus dia tumpangi tengah dihantam kereta. Bus dengan penumpang yang tidak penuh itu terlempar sekaligus terseret sejauh 10 meter. 

 

Sebanyak lima orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka. Semuanya dilarikan ke RSUD dr Iskak Tulungagung. Empat korban tewas diantaranya meninggal dunia di lokasi kejadian. Sedangkan satu korban meninggal dunia di RSUD dr Iskak. 

 

Mahfudz mengalami luka lecet pada kaki, bibir dan kening. Begitu juga dengan anak dan istrinya. Dalam situasi gaduh tersebut dia sempat menolong korban yang selamat, terutama anak-anak. 

"Korban yang meninggal dunia rata -rata duduk di kursi belakang. Sebab tabrakan terjadi pada bagian belakang bus," katanya.iNews Blitar

 

 

Editor : Edi Purwanto

Follow Berita iNews Blitar di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut