get app
inews
Aa Text
Read Next : Flushing Waduk Wlingi Lodoyo Blitar 20-24 Mei, PJT I Himbau Warga Jauhi DAS Brantas

Hari Kebangkitan Nasional, Jasa Tirta Flushing 2,5 Juta Meter Kubik Air Waduk Wlingi Blitar

Senin, 20 Mei 2024 | 18:29 WIB
header img
Hari Kebangkitan Nasional, Jasa Tirta Flushing 2,5 Juta Meter Kubik Air Waduk Wlingi Blitar. (foto/iNewsBlitar)

BLITAR,iNewsBlitar - Bertepatan dengan peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas), Perum Jasa Tirta (PJT) I menggelar flushing atau penggelontoran air Waduk Wlingi dan Lodoyo Kabupaten Blitar Jawa Timur Senin (20/5/2024).

Flushing bertujuan untuk menggelontorkan tumpukan 350-500 ribu meter kubik sedimen (endapan) di kawasan waduk. Sedimentasi yang terbawa air ke hilir diharapkan mampu menutup relung-relung kawasan tengah Brantas yang diketahui disebabkan maraknya aktivitas penambang pasir mekanik ilegal.

“Kita tahu di Brantas tengah ada degradasi dasar sungai. Sedimen yang kita gelontor bisa mengisi relung-relung dasar sungai yang mengalami penurunan,” ujar Kepala Divisi Jasa Asa I Perum Jasa Tirta I Hermawan cahyo Nugroho kepada wartawan Senin (20/5/2024).

Flushing dimulai dengan membuka pintu air waduk Lodoyo. Bertahap selama 5 hari, yakni 20-24 Mei 2024, debit air yang digelontorkan diperkirakan 2,5 juta meter kubik atau 10 persen dari kapasitas air waduk Wlingi yang mencapai 25 juta juta meter kubik.

“Ada empat pintu air, intinya semua akan dibuka secara bertahap,” terang Hermawan.

Flushing diharapkan akan membawa tumpukan sedimen keluar dari kawasan waduk dan terbawa hingga ke hilir sungai Brantas. Bagaimana mengetahui tumpukan sedimen di waduk?.

Menurut Hermawan, sebulan sebelum flushing pihaknya lebih dulu melakukan echo sounding, yakni mendeteksi kedalaman air dengan peralatan tekhnologi. Diketahui tumpukan sedimen mencapai 350-500 ribu meter kubik.

Echo sounding juga untuk mengetahui potensi-potensi terjadinya sedimen dan keluarnya sedimen diharapkan akan mampu mengembalikan daya tampung waduk.  

“Harapannya dengan flushing daya tampung meningkat. Flushing juga akan tahu kondisi waduk, termasuk menjaga fungsi bendungan sebagai pengendali banjir dan irigasi,” jelas Hermawan.

Bendungan Wlingi diketahui memegang peranan penting sebagai tempat pengambilan dan penyediaan air untuk irigasi daerah Lodoyo - Tulungagung Timur seluas 13.000 hektar.

 

Flushing bagi Bendungan Wlingi penting karena berfungsi sebagai pengatur debit air (after bay) PLTA Sutami dan pembangkit tenaga listrik dengan daya terpasang 2 X 27 MW. 

 

Bendungan Wlingi juga berperan penting untuk pengendali banjir dan pengendali pasir Gunung Kelud. Selain itu juga bermanfaat untuk menjaga perikanan darat dan pariwisata. 

 

Sementara flushing untuk bendungan Lodoyo berfungsi membangkitkan PLTA Lodoyo dengan daya yang terpasang 1 x 4,7 MW. Lodoyo juga memegang peranan penting sebagai pengatur debit (afer bay) PLTA Wlingi.

 

Pladu atau Ikan Mabuk

Flushing yang berlangsung di waduk Wlingi dan Lodoyo Kabupaten Blitar dengan cepat didengar warga masyarakat. Warga pun berbondong-bondong mendatangi lokasi.

Dari pantauan di lapangan, warga berkerumun di sepanjang aliran air sungai Brantas untuk bersiap-siap menangkap ikan.

Flushing yang berlangsung setiap tahun diketahui selalu diikuti dengan tradisi pladu, yakni tradisi berburu ikan mabuk akibat turbulensi air.

Menurut Hermawan, flushing 2,5 juta meter kubik air akan membuat debit air di kawasan sungai Brantas meningkat pesat. Imbasnya tidak hanya di DAS Brantas di kawasan Blitar, Tulungagung dan Kediri.

“Tapi juga sampai Kertosono dan Jombang,” ujarnya.

Hermawan menghimbau warga masyarakat untuk menjauhi kawasan sepanjang Brantas selama flushing berlangsung lantaran berbahaya. Aktifitas pladu atau menangkap ikan mabuk sebaiknya dilakukan ketika aliran air kembali normal.

“Sebab pergerakan naik turun debit air berbahaya. Air sangat besar dan tidak terkontrol. Cari ikan nanti ketika waduk diisi kembali dan aliran sungai sudah normal kembali,” pungkasnya.

Bambang, salah seorang warga Lodoyo mengaku sudah bersiap-siap untuk mencari ikan pladu. Bagi warga, tradisi pladu merupakan kesempatan mendapatkan ikan di kawasan waduk dan sungai Brantas dengan cara mudah.

“Biasanya ya dikonsumsi sendiri, tapi kalau dapatnya banyak bisa juga dijual,” tuturnya.

 

 

Editor : Solichan Arif

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut