BLITAR, iNewsBlitar - Delapan Partai Politik Nonparlemen di Kabupaten Blitar deklarasi untuk bersatu. Deklarasi digelar menjelang Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Blitar 2024, di Kelurahan Garum, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, Sabtu (18/05/2024).
Delapan partai yang tidak mendapatkan kursi di DPRD Kabupaten Blitar yang bersatu ini yakni, Partai Kebangkitan Nasional (PKN), Partai Gelora, Partai Hanura, Partai Umat, Partai Perindo, Parati Bulan Bintang (PBB), Partai Buruh, dan Partai Garuda.
Gerakan ini sebagai bentuk mewujudkan impian para pemilihnya di Pemilu 14 Februari lalu. "Kita tetap memegang amanah dari konstituen untuk berjuang dan menyampaikan aspirasi, maka kita harus menghimpun diri," ungkap Ketua Partai Nonparlemen Kabupaten Blitar, Edy Muchlison, Jumat (18/05/2024).
Gerakan koalisi partai nonparlemen ini akan tetap solid hingga 2029 mendatang. Bahkan mereka bertekad untuk mewujudkan impian dengan sama-sama mendapatkan kursi pada 2029 mendatang.
Deklarasi koalisi ini sengaja digelar menjelang Pilkada 2029. Sebab pada Pilkada tahun ini mereka bertekad untuk membantu membangun Kabupaten Blitar yang lebih baik.
Edy Muchlison menjelaskan, koalisi partai nonparlemen belum mengarahkan dukungan ke salah satu calon. Sebab beberapa calon Bupati dan Wakil bupati Blitar yang mendaftarkan diri ke partai politik belum memiliki niat yang serius.
Ini terbukti tidak adanya baliho dan poster para calon yang bertebaran di wilayah Kabupaten Blitar. Padahal baliho dan poster ini sebagai bekal untuk memperkenalkan diri pada masyarakat. "Baliho dan poster ini kan sebagai cara untuk meningkatkan elektabilitas calon, namun sampai saat ini belum ada baliho dan poster para calon," tegas Ketua DPD Partai Perindo ini.
Meski demikian, kedelapan partai ini tidak akan memberikan dukungan pada calon incumbent, Bupati Blitar, Rini Syarifah. Sebab Bupati Blitar perempuan pertama di Kabupaten Blitar dinilai gagal membangun Kabupaten Blitar.
"Kita menilai Bupati Blitar Rini Syarifah itu biasa-biasa saja tidak ada yang menonjol, maka koalisi partai nonparlemen ini akan melihat tokoh yang dikehendaki oleh masyarakat," katanya.
Koalisi partai nonparlemen ini memiliki kriteria untuk menjadi Bupati Blitar, yakni kredibilitas yang kuat untuk membangun Kabupaten Blitar yang lebih baik. "Bupati Blitar yang saat ini belum memiliki prestasi yang patut kita unggulkan," tegasnya.
Sementara itu, Sekretaris koalisi partai nonparlemen, Joko Susilo dari Partai Hanura mengatakan, mereka bersatu untuk menyatukan kekuatan. Para pimpinan partai nonparlemen ini akan mendistribusikan siapa calon yang akan didukung, sehingga membawa perubahan di Kabupaten Blitar.
Sementara itu, Bupati Blitar Rini Syarifah saat pembukaan pendaftaran calon Bupati dan Wakil Bupati Blitar di DPC PKB beberapa waktu lalu menyatakan diri akan mendaftar. Meski demikian, wanita yang juga menjadi pengusaha ini masih menunggu restu dari para Kyai. "Kalau mendaftarkan diri itu pasti, kapan mendaftar menunggu restu para kyai," ungkap Rini Syarifah.
Editor : Robby Ridwan