get app
inews
Aa Read Next : PPK Udanawu Mendapat Penghargaan Partisipasi tingkat Masyarakat

8 Tahun Lalu, Kelud Jadi Rebutan Blitar-Kediri dan Pilih Meledak

Senin, 14 Februari 2022 | 19:59 WIB
header img
Gunung Kelud yang meletus pada 14 Februari 2014 atau 8 tahun silam (iNews Blitar)

KEDIRIiNewsBlitar - Pada 14 Februari 2014 atau delapan tahun silam Gunung Kelud meletus.

 

Di tengah panasnya Pemkab Kediri dan Pemkab Blitar memperebutkan puncaknya, Gunung setinggi 1.731 meter itu tiba-tiba meledak

 

Kubah atau anak Kelud yang muncul pada tahun 2007,  hancur berkeping-keping. Hujan abu mengguyur di mana-mana dengan timbunan lebih tebal di wilayah Kediri dan Yogyakarta.

 

Lontaran material batu dan kerikil meremukkan banyak rumah warga. Dahsyatnya abu Kelud mengakibatkan sejumlah penerbangan dihentikan.. Pemerintah pusat bahkan sampai menetapkan erupsi Gunung Kelud sebagai bencana nasional.

 

Sekedar mengenang. Sebelum erupsi terjadi, pada 13 Februari 2014 pukul 21.10 Wib, status Kelud naik dari siaga (level 3) ke awas (level 4). Pada 14 Februari 2014, tepat pukul 22.50 Wib, Kelud dinyatakan meletus.

 

Gelegar dentuman Kelud terdengar sampai ke wilayah Kota Surabaya, Solo, Jogja dan Purbalingga, Jawa Tengah.

 

Tebalnya material debu membuat tujuh bandara, yakni Yogyakarta, Surakarta , Surabaya, Malang, Semarang, Cilacap dan Bandung terpaksa ditutup. Sejumlah ahli menilai erupsi Kelud tahun 2014 lebih dahsyat dibanding letusan tahun 1990.  

 

Hancurnya kubah pada erupsi tahun 2014, kembali memunculkan kawah Kelud. Menurut Kepala BPBD Kabupaten Kediri Slamet Turmudi fenomena danau kawah lebih memudahkan tim dalam memantau, dibanding saat masih berupa kubah atau anak Kelud.

 

“Dengan adanya danau kawah, pemantauan lebih mudah ketimbang adanya anak gunung,” ujar Slamet Turmudi

 

Slamet Turmudi menambahkan, sewindu setelah erupsi, masyarakat, yakni terutama yang hidup di lereng Kelud, sudah move on.

 

Mereka telah menjalani kehidupan secara normal. Berbagai fasilitas umum yang luluh lantak sudah pulih seperti sedia kala. Begitu juga dengan kehidupan ekonomi masyarakat. Semuanya telah berjalan normal.

 

Slamet berharap tidak ada pihak yang mengusik ketenangan warga dengan menyebarkan informasi hoaks di media sosial. “Dihimbau tidak menyebarkan kabar-kabar yang mengusik ketenangan warga,” pungkasnya.

Editor : Solichan Arif

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut