get app
inews
Aa Read Next : Malang, Bayi Laki-laki Ditemukan di Gazebo Sananwetan Kota Blitar

Pemkot Blitar Kirim Petani ke Korsel, Upah per Harinya Tembus Rp 1,6 Juta

Kamis, 06 Januari 2022 | 06:30 WIB
header img
Pemilik akun @yunanuna (kiri) mewawancarai salah satu kepala desa di Korea Selatan. Petani di sana banyak mempekerjakan buruh asing dari Thailand dan China. Pemkot Blitar sudah melakukan MoU pengiriman petani ke Korea Selatan.

 

KOTA BLITAR, iNEWS.id – Tidak salah bila Wakil Wali Kota Blitar Tjutjuk Sunario mengincar lapangan kerja di Korea Selatan. Pekerja di bidang pertanian dan perkebunan mendapat upah lumayan besar karena keterbatasan tenaga kerja yang rata-rata dialami oleh petani Korea Selatan. Berapa Gaji Pekerja Pertanian dan Perkebunan di Korea Selatan? ”Setiap daerah berbeda-beda. Tapi untuk pekerja laki-laki sehari mendapat upah sekitar 130-140 ribu WON Korea atau setara Rp 1,5 sampai Rp 1,6 juta. Itu untuk pekerja laki-laki. Bekerjanya pukul 06.00 pagi sampai pukul 06.00 sore. Untuk pekerja perempuan upahnya 100 ribu won lebih, atau Rp 1,3 juta,” kata salah satu kepala desa dikutip dari akun Youtube @yunanuna, Kamis (06/01/2022).

Akun @yunanuna adalah Youtuber yang sering membuat konten tentang kehidupan di Indonesia dan Korea Selatan. Yuna Nuna juga merupakan salah satu penerjemah Bahasa Indonesia di Korea Selatan. Melalui channelnya, dia menuturkan kehidupan neneknya yang tinggal di desa. Pada konten yang diunggah pada 22 Oktober 2021, dia mewawancarai kepala desa tempat neneknya tinggal. Menurut kepala desa tersebut, pemuda desa banyak yang pergi ke kota besar. Mereka mencari kerja di kota. Sedangkan penduduk yang tinggal di desa rata-rata sudah berusia lanjut sehingga petani kesulitan mencari tenaga kerja. ”Saya tadi melihat orang Thailand bekerja di sini,” kata Yuna.

Dari mana saja pekerja asing di sini? ”Kalau di lingkungan di sini, rata-rata dari Thailand dan China,” kata kepala desa tersebut. Dia menjelaskan bahwa banyaknya pekerja asing ada kelebihan dan kekurangannya. Kelebihannya, banyak yang membantu menggarap sawah. Sedangkan kekurangannya, seolah-olah tanpa pekerja asing, petani tidak bisa menggarap sawah dan ladangnya. ”Gaji mereka naik 30 ribu WON dari sebelumnya. Kenaikan itu terjadi 1 sampai 2 tahun terakhir,” kata kepala desa sambil menjelaskan bahwa dia juga memanfaatkan jasa tenaga kerja asing.  

Seperti diberitakan, Pemkot Blitar melakukan kerja sama pengiriman tenaga kerja sector pertanian dan perkebunan ke Korea Selatan. Pemkot Blitar sudah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Kabupaten Yeongdeok-Gun Korea Selatan, secara virtual pada 13 Desember 2021 lalu. Wakil Wali Kota Blitar Tjutjuk Sunario sudah menyiapkan berbagai kebutuhan untuk merealisasikan kerja sama ini. Daya Tarik program ini adalah setiap tenaga kerja yang akan dipekerjakan di Korea Selatan bisa membawa pulang ke Tanah Air uang sebanyak Rp 50 juta.

Pemkot Blitar akan melakukan seleksi mulai dari test Psikologi, kesehatan, interview hingga pelatihan maupun pembekalan. Nantinya seleksi akan dilakukan dua bulan lagi, sebab saat ini Pemkot Blitar juga masih menyelesaikan administrasi dan persyaratan dengan Menteri Tenaga Kerja dan juga Kemendagri RI.

 

Editor : Edi Purwanto

Follow Berita iNews Blitar di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut