Blitar.inews.id- Pada tanggal 5 januari banyak peristiwa sejarah yang mengejutkan. Di antaranya peringatan Hari Korps Wanita Angkatan Laut, penemuan alat rontgen oleh Wilhelm Conrad Rontgen, serta berdirinya Universitas Brawijaya Malang.
Diolah dari berbagai sumber, berikut peristiwa yang terjadi pada tanggal 5 Januari.
1. Korps Wanita Angkatan Laut (Kowal) 5 januari 1963
Sejalan dengan pembangunan ALRI pada awal dasawarsa tahun 1960-an, ide pembentukan korps wanita Angkatan Laut dicetuskan Komodor Yos Sudarso. Menteri/Panglima Angkatan Laut Laksamana RE Martadinata mengeluarkan surat keputusan Men/Pangal No:5401.24 TGL 26 Juni 1962 tentang pembentukan Korps Wanita Angkatan Laut (KOWAL).
Pelantikan anggota Kowal pertama dilakukan Kasal Laksamana Muda RE Martadinata di Markas Besar Angkatan Laut jalan Gunung Sahari 67 Jakarta pada tanggal 5 Januari 1963, dan sekaligus ditetapkan sebagai Hari Jadi Kowal.
2. Ditemukanya rontgen (alat radiasi sinar X) 1896
Pada 5 Januari 1896, seorang ahli fisika asal Jerman, Wilhelm Conrad Rontgen menemukan alat radiasi sinar X yang kelak kemudian diberi nama sesuai namanya, rontgen. Alat rontgen adalah alat yang menggunakan radiasi Sinar X untuk mengambil gambar bagian dalam tubuh manusia. Fungsi utamanya untuk mendiagnosa masalah kesehatan serta melihat kondisi kesehatan dalam tubuh.
Penemuan alat rontgen menjadikan Wilhelm sebagai fisikawan Jerman pertama yang meraih penghargaan nobel pada tahun 1901. Alat temuannya menandai dimulainya zaman fisika modern dan revolusi kedokteran diagnostik.
3. Berdirinya Universitas Brawijaya(UB) Tahun1963
Universitas Brawijaya (UB) adalah perguruan tinggi di Indonesia yang berdiri pada tahun 1963 di Kota Malang, Jawa Timur. Pendirian UB berdasarkan Ketetapan Menteri Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan No1 tanggal 5 Januari 1963. Tanggal penetapan itu kemudian menjadi Dies Natalis UB. Nama Brawijaya merupakan pemberian khusus Presiden Soekarno yang berharap gemilang seperti Raden Wijaya, pendiri Kerajaan Majapahit dan sekaligus menjadi kampus kebanggan bangsa Indonesia.
Editor : Robby Ridwan