SURABAYA,iNewsBlitar - Bakal Calon Presiden 2024 Anies Baswedan bertemu ribuan relawan pendukung beserta partai koalisi pengusungnya di Surabaya, Jawa Timur Jumat (17/3/2023).
Di atas panggung ruangan hall Dyandra Convention Center Surabaya Anies berbicara tentang empat fase sejarah yang sudah dilalui bangsa Indonesia. Saat ini kata dia bangsa Indonesia sudah waktunya memasuki fase kelima.
“Fase kelima, yakni satu perekonomian yang berkeadilan bagi semuanya,” ujar Anies Baswedan dalam orasi politiknya.
Anies mengenakan udeng atau ikat kepala khas Jawa Timur. Saat memasuki ruangan, salawat ya nabi salam alaika diiringi tepukan rebana, sontak bergema. Sepanjang jalan menuju panggung, para relawan berebut bersalaman.
Satu-persatu kordinator atau simpul massa relawan Anies Baswedan di Jawa Timur, lantas naik panggung untuk memperkenalkan diri. Terlihat hadir Ketua Partai Demokrat Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, Ketua Partai Nasdem Jawa Timur Sri Sajekti Jeanette Sudjunadi, dan Ketua PKS Jawa Timur Irwan Setiawan.
Di atas panggung tergelar pertunjukkan bertajuk Simfoni Kebangsaan. Penyair D. Zawawi Imron asal Madura membacakan syair tentang Indonesia. Anies mengatakan, dalam perjalanannya bangsa Indonesia sudah melalui empat fase bersejarah.
Yakni Sumpah Pemuda pada 1928, Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, Proklamasi 17 Agustus 1950, dan Pengakuan internasional terhadap seluruh wilayah air Indonesia sebagai tanah air Republik Indonesia pada 1982. Pengakuan itu sebelumnya didahului adanya deklarasi Juanda.
Menurut Anies, pada saat ini sudah waktunya bangsa Indonesia menginjak fase kelima. Dalam fase perekonomian yang berkeadilan bagi semua itu, kata Anies semua ingin bangsa Indonesia bersatu.
“Kita ingin Indonesia bersatu. Kita ingin punya kesempatan dan mendapat peluang yang sama. Siapapun lahir dimanapun mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik. Pelayanan pendidikan yang baik,” ungkapnya.
Anies juga mengatakan pemilu tahun 2024 adalah kesempatan bangsa Indonesia menentukan arah berikutnya. Pemilu bagi Anies bukan soal meneruskan atau tidak meneruskan pemerintahan sebelumnya, tapi menengok kembali titik awal republik didirikan.
Yakni melindungi setiap tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan terlibat ketertiban dunia. Di depan ribuan relawan, Anies mengatakan bukan hanya di Surabaya dan Jawa Timur.
Ia telah menyaksikan kuatnya keinginan rakyat yang menginginkan perubahan Indonesia lebih baik. “Kali ini Bukan hanya Surabaya dan Jawa Timur. Tapi menyaksikan kuatnya gelombang keinginan perubahan Indonesia lebih baik,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu Anies juga menyinggung peristiwa 10 November 1945 yang setiap tahun dikenang sebagai Hari Pahlawan. Ia mengatakan, tanah Surabaya harum oleh para syuhada Indonesia.
“Puluhan ribu keluarga mengirimkan anak-anaknya untuk bertempur. Lebih dari 20 ribu orang dimakamkan dan Surabaya menjadi harum oleh para syuhada Indonesia,” ungkapnya.
Seperti diketahui, sebelum bertemu ribuan relawan, Anies Baswedan juga menyempatkan diri salat Jumat di Masjid Al Akbar Surabaya. Informasi yang dihimpun, Anies berencana tiga hari di Surabaya, termasuk menyempatkan road show ke Madura.
Editor : Solichan Arif