JAKARTA, iNews.id – Korban meninggal erupsi Gunung Semeru bertambah menjadi 51 orang. Berdasarkan data Pos Komando (Posko) Tanggap Darurat Erupsi Gunung Semeru ada tambahan satu korban meninggal dari seorang pasien yang sebelumnya menjalani perawatan karena luka bakar. Plt Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, selain jumlah korban meninggal, posko mencatat lima potongan tubuh ditemukan di lokasi terdampak. Sementara itu, jumlah warga mengungsi berjumlah 10.395 jiwa tersebar di 410 titik pengungsian.
Pengungsi: Kami Tak Butuh Pengungsian terkonsentrasi di tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Pasirian 17 titik dengan 1.746 jiwa, Candipuro 21 titik 4.645 jiwa dan Pronojiwo 8 titik 1.077 jiwa. Sebaran titik pengungsi juga teridentifikasi di Kabupaten Lumajang. Sedangkan di luar kabupaten tersebut, pengungsian berada di Kabupaten Malang sebanyak sembilan titik (341 jiwa), Blitar 1 titik 3 jiwa, Jember 3 titik 13 jiwa dan Probolinggo 1 titik 11 jiwa. "Posko terus memutakhirkan data pengungsian akibat dampak erupsi Gunung Semeru," katanya, Selasa (22/12/2021).
Muhari mengatakan, di masa tanggap darurat perpanjangan kedua ini, salah satu prioritas posko yaitu penyiapan lahan relokasi. Pihak posko dan pemerintah daerah telah menyiapkan lahan untuk pembangunan hunian sementara atau huntara. Dua lokasi telah dipilih menjadi relokasi warga terdampak erupsi yaitu di Desa Sumbermujur di Kecamatan Candipuro dan Desa Oro-Oro di Kecamatan Pronojiwo. Lokasi relokasi telah mendapatkan persetujuan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui surat keputusan Nomor 1256/MENLHK/SETJEN/PLA.2/12/2021. Area yang diperuntukkan untuk relokasi seluas total 90,98 hektar
Editor : Robby Ridwan