Magsayo kemudian memenangkan lebih dari 200 pertarungan di amatir sebelum menjadi profesional pada 2013. Petinju Filipina itu menang 11 kali dalam dua tahun sebelum melakukan debutnya di AS pada Juli 2015, mengalahkan Rafael Reyes. Namun lima tahun kemudian, hidup Magsayo berubah selamanya saat ia bergabung dengan pelatih legendaris Freddie Roach. Roach adalah Hall of Famer yang memimpin Pacquiao ke supremasi pound-for-pound. Jadi, sangat tepat bagi Magsayo untuk berlatih di WildCard Gym yang sama di mana PacMan menjadi pemain modern yang hebat.
"Itu juga impian saya untuk berlatih dengan Freddie dan pengalaman yang baik bagi saya. Sangat menyenangkan memiliki pelatih legendaris. Dia mengubah gaya saya, dia mengoreksi kesalahan saya dan saya pikir sebelumnya saya sudah tahu tinju ketika saya tiba di sini.' Magsayo sempat dilatih pelatih legendaris Freddie Roach yang juga melatih Pacquiao untuk menambah skillnya. "Tetapi ketika saya menginjakkan kaki di gym dengan pelatih Freddie Roach, saya tidak cukup baik! Dia mengajari saya banyak tentang tinju, banyak gaya dan teknik baru. Dia mengubah gaya saya dan saya menjadi petarung yang lebih baik sekarang,"terangnya.
Di bawah asuhan Roach, Pacquiao menjadi penasihat dan mentor Magsayo. Banyak ilmu yang diajarkan Pacquiao kepada Magsayo. "Untuk pertama kalinya bertemu satu sama lain, di Filipina, dia berkata kepada saya, 'Teruslah berlatih. Berlatihlah dengan keras setiap hari dan disiplinlah'. Itulah yang dia katakan kepada saya. Dia menginspirasi saya dalam setiap pertarungan. Ketika saya melihatnya berlatih di TV. Setiap kali dia menang, saya terinspirasi."
Setelah Pacquiao pensiun pada September 2021, Magsayo disebut-sebut sebagai orang yang mengisi kekosongan tersebut. Tapi seperti yang dia katakan, tidak ada yang mampu menggantikan satu-satunya juara delapan divisi tinju. "Sangat bagus mereka memanggil saya, 'Manny Pacquiao berikutnya'. Tapi bagi saya, tidak ada Manny Pacquiao berikutnya. Hanya ada satu Manny Pacquiao. Tapi bagi saya, saya akan membuat nama saya sendiri. Merupakan suatu kehormatan untuk mewakili Filipina. Ini negara saya, saya memberi mereka kehormatan dan saya melakukan yang terbaik di setiap pertarungan untuk menang."iNewsBlitar
Editor : Edi Purwanto