JAKARTA, iNewsBlitar.id - Laga pembuka Tepok Bulu 2022 Vindes, Minggu malam sukses menyedot perhatian publik. Laga pembuka tersebut menyajikan duel ganda putri pasangan Raisa dan Anya Geraldine vs Hesti Purwadinata dan Erika Carlina.
Laga berjalan seru dan menghibur, dengan pasangan Hesti Purwadinata dan Erika Carlina keluar sebagai pemenang. Meski begitu, pasangan Raisa-Anya alias RaNya tetap sukses membuat penonton terpesona melihat penampilan mereka.
Raisa dan Anya Geraldine yang biasa anggun dalam balutan dress atau gaun, malam tadi tampil sporty. Tak hanya outfit sporty, keduanya tampil dengan gaya rambut berbeda dari biasa.
Anya tampil cantik dengan rambut panjangnya yang dikuncir ekor kuda. Sementara, Raisa mengepang rambutnya ke belakang yang membuatnya terlihat cute!
Momen-momen mereka sebelum, saat dan sesudah pertandingan di siaran YouTube Vindes ataupun Instagram pun mencuri perhatian publik. Berikut 10 potret RaNya di Tepok Bulu 2022 Vindes, Senin (4/7/2022).
Dukungan Hamish Daud
Ini adalah momen sebelum Raisa dan Anya Geraldine turun ke lapangan. Hamish Daud memberikan dukungan untuk sang istri, Raisa yang berpasangan dengan Anya di IG Story-nya.
Terkejut dan antusias
Berikutnya ada momen Raisa dan Anya Geraldine saat memasuki arena bulu tangkis. Berjalan dari lorong masuk ke lapangan, kedua disambut dengan sorak-sorai penonton. RaNya pun tampak terkejut melihat antusias dan banyaknya penonton yang hadir dan tentunya mendukung mereka.
Anya peluk Raisa
Tidak hanya aksi unjuk kemampuan bermain bulu tangkis,luapan ekspresi pasangan ini juga mencuri perhatian. Salah satu ketika Anya Geraldine memeluk Raisa seolah meminta maaf saat dirinya gagal mengembalikan kok dari tim Hesti-Erika.
Diskusi berdua
Saat break di tengah laga, Raisa dan Anya menyempatkan untuk berdiskusi di pinggir lapangan. Komunikasi antar pemain memang menjadi kunci laga ganda dalam bulu tangkis.
Instruksi pelatih
Selanjutnya ada momen Raisa saat mendengarkan instruksi dari pelatih di pinggir lapangan. Raisa tampak fokus guna mengejar poin yang tertinggal.
Editor : Edi Purwanto