Sejarah RSUD Mardi Waluyo
RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar pada zaman revolusi tersebut hanya melayani pasiean yang akan operasi. Dua dokter yang melayani adalah dokter berkebangsaan Belanda yang datangnya tidak menentu, dr. Shinko dan dr. Karl Boom
Pasca kemerdekaan, tahun 1949, baru memiliki dua dokter tetap, dr. Tedjo sebagai Kepala Rumah Sakit dan dr. Trisula sebagai Kepala Dinas Kesehatan. Saat TBC mewabah di Blitar tahun 1958, dr. Trisula sebagai dokter spesialis paru, mendirikan pusat pendidikan "Ngrukti Nirmala" bagi pasien TBC. Di lembaga ini, pasien TBC dikumpulkan dan diberi penyuluhan tentang TBC dan Gizi.
Dikutip dari wesite resmi Pemkot blitar, tahun 1966, ada tambahan satu dokter, dr. AW Soehapto yang dalam masa-masa pengabdiannya melakukan empat pengembangan pelayanan: Pertama, pemeriksaan dan tes kehamilan dengan metode Galili Manini, menggunakan kodok jantan dengan cara memencet bagian punggung, kalau berbunyi KOOOK, maka kodok tersebut jantan. Kedua, melakukan operasi kecil dan operasi caesar dengan peralatan seadanya, berhasil baik dan dilaporkan ke Kantor Inspeksi Kesehatan di Jakarta. Laporan itu direspon baik dengan mengirimkan peralatan operasi seperti meja dan lampu operasi ke Kota Blitar. Ketiga dan keempat, membuka pelayanan poliklinik umum dan poliklinik gigi.
Tahun 1975, menjalin hubungan dengan dokter spesialis dari Surabaya dan Malang, yang dua kali seminggu datang ke Blitar memberikan bimbingan kepada dokter-dokter umum. Hingga tahun 1996, berhasil merangkul empat dokter spesialis tetap di Rumah Sakit Mardi Waluyo/ yaitu spesialis anak dr. IBNU SUSANTO, Sp.A, spesialis bedah dr. ANDRY MANNARY, Sp.B, spesialis penyakit dalam dr. JIMMY PELEALU, Sp.PD, dan spesialis kandungan dr. SYAIFULLOH, Sp.OG.
Pada masa Walikota Blitar Djarot Syaiful Hidayat, memindahkan RSUD Mardi Waluyo lama dari Jl. Dr Soetomo ke Jalan Kalimantan Kota Blitar. Bangunan rumah sakit yang sebelumnya sudah rapuh, kumuh, membuat tidak nyaman petugas, sejak itu berganti bangunan di rumah sakit baru seluas 5 hektar, di Jl. Kalimantan. Gedung RSUD Mardi Waluyo baru mulai beroperasi sejak 2007.iNewsBlitar
Editor : Edi Purwanto