KABUL, iNewsBlitar.id - Gempa bumi dahsyat yang mengguncang Afghanistan menewaskan sekitar 1.000 orang. Bencana ini dianggap yang paling mematikan dalam beberapa dasawarsa terakhir. Kantor berita pemerintah, Bakhtar melaporkan, hingga saat ini tercatat ada 1.500 warga yang terluka akibat gempa. Para pejabat juga memperingatkan, jumlah korban mungkin masih meningkat. Gempa bumi mengguncang wilayah padat penduduk tersebut pada dini hari. Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) awalnya menyebut gempa bermagnitudo 6,1.
Titik pusatnya berada di 44 km dari Khost dengan kedalaman 51 kilometer. Namun kemudian dimutakhirkan dengan M5,9. Wilayah yang terkena gempa di antaranya di distrik Barmala, Ziruk, Naka dan Gayan, Provinsi Paktika yang berbatasan dengan Pakistan. Sementara itu Pusat Seismologi Mediterania Eropa (EMSC) mengungkap, getaran gempa dirasakan hingga radius 500 km yakni di Pakistan dan India.
“Gempa dirasakan di Ibu Kota Afghanistan, Kabul, serta Ibu Kota Pakistan, Islamabad,” demikian keterangan netizen di akun EMSC maupun sejumlah saksi di Twitter. Pihak berwenang telah meluncurkan operasi penyelamatan. Helikopter digunakan untuk menjangkau korban luka dan menyalurkan pasokan medis dan makanan. "Getaran dirasakan oleh sekitar 119 juta orang di Pakistan, Afghanistan dan India," kata EMSC di Twitter.
NANCE Keuangan Makro Bisnis SPORT LIFESTYLE TRAVEL OTOMOTIF TECHNO MULTIMEDIA INDEKS DAERAH iNews Tv Network HOME NEWS FINANCE SPORT LIFESTYLE TRAVEL OTOMOTIF TECHNO MULTIMEDIA INDEKS MNC TRIJAYA Nasional Internasional Megapolitan Indeks News Internasional Detail Berita Korban Tewas akibat Gempa Afghanistan Nyaris 1.000 Orang, Paling Mematikan dalam Beberapa Dasawarsa Umaya Khusniah · Rabu, 22 Juni 2022 - 19:51:00 WIB Gempa bumi dahsyat yang mengguncang Afghanistan menewaskan sekitar 1.000 orang. (Foto: Reuters) Tim penyelamat bergegas ke daerah yang dilanda gempa dengan helikopter. Tetapi hal ini sulit mengingat banyak badan bantuan internasional meninggalkan Afghanistan setelah pengambilalihan Taliban. Untuk mencapai daerah perdesaan terasa sulit di Afghanistan. Negara ini memiliki banyak jalan pegunungan yang rusak. Saat ini, bisa jadi jalanan itu makin rusak parah. Di Kabul, Perdana Menteri Mohammad Hassan Akhund mengadakan pertemuan darurat di istana kepresidenan untuk mengoordinasikan upaya bantuan. Wakil juru bicara pemerintah Taliban, Bilal Karimi, menulis di Twitter untuk mendesak lembaga bantuan mengirim tim ke daerah itu. “Tanggapan sedang dalam perjalanan,” tulis koordinator residen PBB di Afghanistan, Ramiz Alakbarov melalui akun Twitternya.
Direktur jenderal Bakhtar, Abdul Wahid Rayan mengatakan, Masyarakat Bulan Sabit Merah Afghanistan, mengirim sekitar 4.000 selimut, 800 tenda dan 800 peralatan dapur ke daerah yang terkena dampak. Kelompok bantuan medis Italia 'Emergency', yang masih beroperasi di Afghanistan mengatakan telah mengirim tujuh ambulans dan staf ke daerah yang paling dekat dengan zona gempa. iNewsBlitar
Editor : Edi Purwanto