JAKARTA – Bagi sebagian orang, jika melintas di dekat markas Kopassus Grup 2 di Kandang Menjangan, Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, pastinya tidak asing dengan Mbah Langkung.
Nenek berusia 85 tahun itu merupakan sosok legendaris di Kandang Menjangan. Dia berjualan sejak muda, sehingga menjadi saksi sejarah berdirinya Markas Grup 2 Kopassus.
Panganan yang disajikannya sangat sederhana, namun mengunggah selera.Seperti nasi rames dengan sayur mayur, lauk, camilan dan gorengan.
Mbah Langkung saat berjualan.
Menurut penuturannya, Mbah Langkung berjualan sejak Kopassus masih bernama Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) pada tahun 1965.
“Sudah lama pak, sebelum Kopassus sejak RPKAD, Kopassandha dan Kopassus. Saya sempat dimarahi dan jangan masuk. Saya izin dulu sama wadan Kopassus,” ujarnya dilansir Kandang Menjangan Channel, Kamis (16/6/2022).
Namun setelah mendapatkan izin oleh wadan Kopassus saat itu, dia diperbolehkan menjajakan dagangannya hingga saat ini. " Awalnya jualan Es Lilin, saya jualan sudah 65 tahun. Sampai sekarang umur saya 85 tahun, “ ujarnya dengan dialek Jawa yang khas.
Mbah Langkung pun dikenal banyak petinggi Kopassus hingga sekarang. Bahkan, banyak jenderal baret merah yang hormat dan mencarinya jelang Hari Raya.
“Alhamdulillah masih pada ingat sama Mbah Langkung, ya Pak Vivin, Pak Tagor yang jadi jenderal-jenderal itu mencari mbah Langkung ke rumah hari raya, Alhamdulillah terima kasih,"tutupnya. iNewsBlitar
Editor : Edi Purwanto