get app
inews
Aa Read Next : Syarat Mudik Pakai Booster, Bakal Timbulkan Masalah

Ini Pesan Terakhir Buya Syafii Maarif Sebelum Meninggal Dunia

Jum'at, 27 Mei 2022 | 14:58 WIB
header img
Haedar Nashir (kanan) mengungkapkan Buya Syafii Maarif menyampaikan dua pesan dalam pertemuan terakhir dengannya tiga hari lalu. Foto/muhammadiyah.or.id

JAKARTA, iNewsBlitar.id - Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif meninggal dunia, Jumat (27/5/2022) sekitar pukul 10.15 WIB. Jenazah Buya Syafii akan dimakamkan di Pemakaman Muhammadiyah Donomulyo, Kulonprogo, Yogyakarta, setelah Shalat Ashar sore ini. Kepergian Buya Syafii menorehkan duka yang mendalam bagi keluarga besar Muhammadiyah serta Indonesia.

Sebagai tokoh besar, Buya Syafii, begitu dia akrab disapa, telah banyak mencurahkan ide, gagasan, dan pemikirannya untuk kemajuan Muhammadiyah , Islam, dan Indonesia. Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir yang menginformasikan wafatnya sang tokoh bangsa teringat pertemuan terakhirnya dengan Buya Syafii tiga hari lalu. “Tiga hari yang lalu saya ke sini juga beliau masih bisa ngobrol dengan bagus tetapi memang pernafasannya berat,” ujar Haedar, dikutip dari muhammadiyah.or.id, Jumat (27/5/2022).

Dalam pertemuan di RS PKU Muhammadiyah Gamping, Yogyakarta itu, Buya Syafii sempat menitipkan dua pesan kepada Haedar. Pertama, Buya Syafii mengingatkan agar selalu menjaga keutuhan bangsa, keutuhan Muhammadiyah, dan keutuhan umat Islam. Kedua, dia meminta agar Haedar mau berdoa bersamanya. Bagi Haedar, permintaan yang kedua itu tidak biasa.

Dia sering mengunjungi tokoh kelahiran Minangkabau tersebut, tetapi belum pernah meminta untuk melakukan doa bersama. “Tidak biasanya buya itu kan orangnya santai gitu biarpun kami selalu ketika menjenguk orang sakit kewajiban kami mendoakan beliau malah yang meminta sendiri untuk mendoakan beliau sehingga kami berdoa bersama beliau,” terangnya.

Saat itulah, Haedar menyaksikan air mata Buya Syafii meleleh. “Saya menyaksikan air matanya berlinang dan itulah percakapan kami yang terakhir,” kata Haedar.
Sehari sebelum meninggal, Buya Syafii juga masih sempat berkomunikasi dengan Haedar lewat aplikasi perpesanan whatsapp. ”Satu hari sebelum ini itu saya ber-WA, beliau menjawab bahwa saya sudah menerima keadaan ini dan dengan pasrah dan kami percaya dengan tim dokter RS PKU Muhammadiyah Gamping,” kata Haedar.

Menurut Haedar, Buya Syafii sudah hampir sebulan dirawat di RS PKU Muhammadiyah Gamping. Sempat kembali ke rumah, dua minggu yang lalu beliau harus kembali masuk RS karena kondisinya melemah.

“Jumat lalu saya juga sempat menemani di sini, semalam sebenarnya beliau ya masih baik tetapi kondisi pernafasannya terkait jantung lalu ditangani oleh dokter. Tadi pagi sekitar jam setengah tujuh masih bisa berkomunikasi, sarapan pagi seperlunya tapi sekitar setengah delapan beliau kritis sampai jam 10.15,” katanya.iNews Blitar

Editor : Edi Purwanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut