KOTA BLITAR, iNewsBlitar.id - Pasar Hewan Dimoro Kota penuh sesak pedagang dan pembeli hewan sapi dari luar kota seperti Pacitan, Sidoarjo, dan Nganjuk, Minggu Legi (15/5/2022). Sapi-sapi lokal yang dibawa pedagang juga tampak sehat-sehat. Raut wajah pedagang juga tidak tampak kepanikan akibat wabah penyakit mulut dan kaki (PMK)
Keramaian pedagang dan sapi di Pasar Dimoro tentu mengejutkan karena Jawa Timur sedang waspada wabah PMK. "Kita sudah diperintahkan waspada sejak ada kabar dari Lamongan (penyakit PMK). Sudah empat pekan dilakukan seperti inj," kata Joko Santoso, petugas penyemprot disinfektan ditemui usai bertugas, Minggu (15/5/2022).
Hari pasaran di Pasar Dimoro Kota Blitar adalah legi dan pon. Pada hari Minggu Legi, sapi yang dibawa para pedagang memenuhi hampir seluruh isi pasar Dimoro. Sejak pagi pukul 08.00 WIB, pedagang dan pembeli sapi berdatangan ke pasar.
Menurut Joko Santoso, sapi yang datang sudah dicegat petugas penyemprotan disinfektan di pertigaan jalan menuju ke pasar Dimoro. Hal ini dilakukan untuk mencegah penularan PMK. Di lokasi pedagang memamerkan sapi-sapinya juga dilakukan penyemprotan. Ada 10 orang lebih yang ditugaskan menyemprotkan disinfektan.
"Sementara di lokasi penurunan sapi atau gladakan ada dokter hewan yang memantu langsung. Kalau ada hewan mencurigakan sakit langsung dipisah," kata Joko.
Seorang pedagang sapi asal Sidoarjo mengaku tidak takut dengan wabah PMK. Menurut dia, setiap penyakit ada obatnya. "Biasa saja mas. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Tadi perjalanan ke sini juga tidak ada apa-apa," kata pria yang sibuk memasukkan sapi ke dalam truk. INews Blitar
Editor : Edi Purwanto