get app
inews
Aa Text
Read Next : Kapan Puasa Syawal Dilakukan? Berikut niat, dan Tata Cara Puasa Syawal, Simak sampai Habis

Perang Rusia-Ukraina Berpotensi Gunakan Bom Nuklir, Begini Cara Menyelamatkan Diri Versi Ahlinya

Jum'at, 22 April 2022 | 21:15 WIB
header img
Tsar Bomba, bom nuklir terbesar sejagat yang diledakkan Uni Soviet atau Rusia pada 30 Oktober 1961. Para pakar memaparkan cara menyelamatkan diri jika terjadi serangan nuklir taktis. Foto/National Interest

Kejatuhan Radioaktif

Tahap Ketiga adalah kejatuhan radioaktif, yakni awan partikel radioaktif beracun dari bom akan terangkat selama ledakan dan dibawa oleh angin , mencemari segala sesuatu yang dilaluinya. Ini akan berlanjut selama berjam-jam setelah ledakan, atau mungkin berhari-hari. Dalam uji coba bom nuklir Inggris di Maralinga tahun 1950-an, kejatuhannya jelas terawetkan di gurun sepanjang jalur selebar satu kilometer, memanjang 5–25 kilometer dari titik nol. Jika Anda berada di struktur yang stabil seperti ruang bawah tanah atau tangga kebakaran, Anda dapat berlindung di tempat selama beberapa hari, jika perlu. Jika bangunan Anda hancur, Anda harus pindah ke bangunan utuh terdekat.

Tutup semua pintu, jendela, dan celah udara. Anda bisa minum air dari pipa utuh dan makan dari kaleng tertutup. Untuk pergerakan di luar ruangan, semua APD [alat pelindung diri] yang tersedia harus digunakan—terutama masker P2, atau bahkan masker debu. Sementara nuklir taktis dirancang untuk menghancurkan personel atau infrastruktur, mereka masih memungkinkan pergerakan pasukan di bawah perlindungan ledakan.

Bahaya radiologis signifikan, tetapi harus dapat bertahan. Senjata radiologi, di sisi lain, akan dengan sengaja meningkatkan dosis radiasi hingga mematikan. Setelah Anda menemukan tempat berlindung, Anda harus melakukan dekontaminasi. Ini akan membutuhkan scrub menyeluruh pada kulit, kuku dan rambut, dan ganti pakaian bersih. Tetapi luka bakar yang parah harus dirawat terlebih dahulu. Setelah itu, Anda dapat berharap otoritas nasional akan turun tangan untuk penyelamatan dan perawatan medis. iNews Blitar
 

Editor : Edi Purwanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut