get app
inews
Aa Read Next : Bantu 10 Ton Beras kepada Korban Bencana Alam di Blitar, Haji Beky: Tak Ada Urusan Politik

Tegas dan Keras, MUI Minta Polisi Periksa Kejiwaan Orang Ini, Ada Apa?

Selasa, 15 Maret 2022 | 16:05 WIB
header img
Ketua MUI Pusat Bidang Dakwah dan Ukhuwah KH Cholil Nafis (Foto: Dok Instagram)

JAKARTA, iNewsBlitar.id  - Geger seorang pria yang meminta Kemenag menghapus 300 ayat AL Quran dihapus. Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat Bidang Dakwah dan Ukhuwah KH Muhammad Cholil Nafis minta Saifuddin Ibrahim diperiksa zahir dan batinnya.  

"Perlu diperiksa Zahir Batinnya, baik oleh dokter jiwa dan aparat penegak hukum agar toleransi terus terjaga di Indonesia," kata Cholil dikutip dalam akun Twitternya @cholilnafis Senin,(14/3/2022).

BACA JUGA:

Pria Ini Minta Kemenag Hapus 300 Ayat Alquran

Diberitakan sebelumnya, viral di media sosial (Medsos) sebuah video dari seorang pendeta bernama Saifuddin Ibrahim yang meminta Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas untuk menghapus 300 ayat Al-Quran. Dia menilai ayat-ayat itu berakibat akan adanya intoleransi dan radikalisme di Tanah Air.

"Kalau perlu pak Menag, 300 ayat yang menjadi pemicu hidup intoleran, radikal, dan membenci orang lain karena beda agama itu diskip atau direvisi atau dihapuskan dari Al-Quran Indonesia. Ini sangat berbahaya sekali," kata Ibrahim dikutip dari YouTube pribadinya. 

Tak berhenti sampai disitu, Ibrahim turut meminta Menag agar ayat suci yang diklaimnya keras tidak diajarkan di lingkungan pendidikan, baik itu pesantren maupun madrasah. Permintaan ini, kata dia, untuk menyelamatkan bangsa Indonesia dari kehancuran.

"Menjadi perhatian saya agar ayat Alquran itu keras tidak diajarkan di pesantren, atau pun madrasah di seluruh Indonesia. Merevisi semua kurikulum itu agar tidak menghancurkan bangsa kita," ujarnya.

Dia turut menyebut, bahwa selama ini teroris datang dari pesantren. Menurut dia, tak ada satu pun sekolah Kristen yang menghasilkan teroris.

"Kita sadari selama ini semua teroris datangnya itu dari pesantren, tidak ada teroris datang dari sekolah Kristen. Enggak mungkin," katanya.iNews Blitar

Editor : Edi Purwanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut