get app
inews
Aa Text
Read Next : GPI : KPU Kabupaten Blitar Periode ini Kinerjanya Paling Amburadul

Ketua Taruna Merah Putih Usulkan Real Count Dihentikan

Selasa, 20 Februari 2024 | 08:30 WIB
header img
Ilustrasi Pemilu 2024 (iNews)

JAKARTA, iNewsBlitar- Ketua Taruna Merah Putih Jakarta Pusta meminta KPU untuk menghentikan Real Count. Ini dikarenakan karena banyaknya kesalahan aplikasi Sistem Informasi Rekapitulasi ( Sirekap) yang digunakan oleh KPU untuk mempublikasikan hasil perhitungan suara dan proses rekapitulasi Pemilu 2024. Kesalahan yang sering terjadi ini, yakni adanya kesalahan dalam input data jumlah suara di beberapa TPS, yang menimbulkan kecurigaan dan kegaduhan di masyarakat. 

 

Ketua Taruna Merah Putih Jakarta Pusat Triwiyono Susilo menegaskan Ketua KPU Hasyim Asyari tidak etis jika hanya minta maaf terhadap salah konversi data formulir C1 ke sirekap. Akan tetapi KPU harus segera menghentikan penggunaan aplikasi Sirekap itu.

 

"Dengan diberhentikannya perhitungan data formulir C1 ke sirekap, para peserta Pemilu serta masyarakat dapat dengan tenang dan fokus mengawasi rekapitulasi dari tingkat Kecamatan sampai tingkat pusat," tuturnya.

 

Lebih lanjut, Triwiyono Susilo berkomentar DPR RI saat ini tidak boleh tinggal diam. Ia memibta KPU untuk segera mengambil langka untuk menghentikan kegaduhan yang terjadi dengan meminta KPU menghentikan hasil hitung suara atau real count Pemilu 2024. 

 

Pria asli Blitar ini juga meminta Presiden Indonesia untuk menunjukan jiwa kenegarawannya untuk menyelamatkan negara yang sedang mengalami kegaduan dalam Pemilu 2024. Para Tokoh Bangsa juga tidak boleh diam menyaksikan kegaduhan hari ini, kita semua harus hentikan ini.

 

Ketua Taruna Merah Putih Jakarta Pusat menilai Real Count bukan sarana wajib bagi penyelenggara. Sarana tersebut fasilitas tambahan, bukan kewajiban. 

 

“Kita berharap Pemilu 2024 dapat berlangsung dengan jujur, adil, dan demokratis. Kita tidak ingin pemimpin bangsa lahir dari hasil kecurangan-kecurangan. Sebab hanya pemimpin yang semacam itu yang benar-benar dianggap legitimate dan mampu menjalankan dengan baik amanat yang telah diberikan oleh rakyat," pungkasnya.

Editor : Robby Ridwan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut