BLITAR, iNewsBlitar - Masyrakat Dusun Centong, Desa Purworejo, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar makam yang tersendiri di tengah sawah. Makam yang memiliki tiga patos (tanda) ini konon katanya angker dan ada sosok perempuan yang menjadi penunggunya.
Masyarakat Dusun Centong meyakini di makam ini ada sesosok perempuan malam yang membuang anaknya di tempat ini. Cerita ini berkembang dari mulut ke mulut, sehingga tempãt ini digambarkan sebagai tempat yang angker.
Berbeda dengan masyarakat pada umumnya, komunitas budaya di Blitar, Balitara menyakini tempat ini adalah Tri Tinggal. Sebagian masyarakat percaya itu adalah sebuah petilasan atau dulunya di sebut singgasana keilmuan.
“Kami meyakini ini adalah petilasan tiga tokoh di era Kerajaan Majapahit yaitu era Syech Lemah Abang, Kebo Kenongo, dan juga Sunan Kalijogo,” ungkap Ketua Paguyupan Balitara, Donius Indradi.
Dijelaskanya, ada persamaan nama dan peninggalan ketiga tokoh ini dengan nama -nama desa yang ada di Solo, Jawa Tengah. “Adanya beberapa tanda yaitu pohon jenar dan beberapa nama desa yang sama di area Solo dan memiliki tempat yang sama pula seperti desa centong dan desa balong,” tegas Donius.
Sebagai bukti bakti pada leluhur, warga Dusun Centong mengelar selamatan di tempat ini, Selasa (08/02/2022).
Kepala Desa Purworejo, Kalinggo Purnomo mengatakan, beberapa tokoh masyarakat menimbang untuk pemberian nama agar tidak membelokkan fikiran pada hal yang tidak wajar.
Kini tempat tersebut di kukuhkan deng nama TRI TINGAL yang artinya tiga dan tinggalan atau ilmu yang di tinggali oleh tiga tokoh Syech Lemah Abang, Kebo Kenongo, dan juga Sunan Kalijogo.
“Kami akan mensuport komunitas kebudayaan untuk selalu nguri-nguri budaya,” tegasnya.
Editor : Robby Ridwan